Siksa Anak Tiri, Istri Hakim Divonis Tiga Tahun Penjara

- Administrator

Rabu, 5 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIREUEN|METRO ACEH-Majelis hakim pengadilan negeri (PN) Bireuen, akhirnya menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara terhadap Yeni Lysha SH MH, Rabu (5/8). Isteri muda hakim mahkamah syar’iah Bireuen itu, terbukti secara sah menyiksa ATH (9) anak tirinya, saat masih menetap bersama terpidana ini di Komplek Dinas PU Desa Glumpang Payong, Kecamatan Jeumpa. Vonis ini, jauh lebih tinggi dari tuntutan jaksa yang menuntut terdakwa 8 bulan penjara.

Putusan atas perkara tersebut dibacakan hakim ketua, Muchtaruddin SH melalui sidang terbuka yang didampingi dua hakim anggota, Dr Muhammad Luthfan Hadi Darus SH MH dan Fuadi Prima Harsa SH. Meski kasus kekejaman ibu tiri dialami bocah itu secara sporadis, tapi pelaku tidak dijerat UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, malah hanya diproses dengan UU No 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam amar putusannya, majelis hakim kembali membacakan fakta-fakta sesuai keterangan saksi, maupun ahli medis dan psikolog yang dihadirkan JPU ke persidangan. Terungkap bahwa, Yeni sering menyiksa ATH serta memaksa korban menyuci pakaian, piring dan menyapu. Terdakwa ini, juga dikabarkan kerap mengancam korban, agar aksi bar-bar ibu tiri itu tetap dirahasiakan, apabila sampai ayahnya tahu maka korban akan dipukul dan dikurung dalam kamar.

Fakta-fakta selama persidangan sesuai keterangan saksi dan korban, diketahui Yeni sering bertindak kasar, membentak serta menganiaya ATH. Berdasarkan hasil visum, ditemukan luka di pelipis kiri dan luka sekujur tubuh korban, diduga akibat benturan benda tumpul maupun bekas cakaran kuku. Selain itu diagnosa psikolog, diketahui korban mengalami trauma cukup parah, karena perlakuan ibu tirinya.

Drs Abdul Halim memapah terdakwa Yeni Lysha binti Pangaduan Lubis, dari kursi pesakitan di ruang sidang PN Bireuen, Rabu (5/8) sore.

Parahnya lagi, terpidana yang tercatat sebagai sarjana hukum, serta mantan dosen Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen, disebut-sebut melarang bocah wanita ini pergi mengaji di balai pengajian terdekat. Selain tindak kekerasan, berdasarkan fakta-fakta yang dibacakan, terungkap perlakuan buruk Yeni hampir setiap hari dialami korban. Termasuk, perlakuan diskriminasi antara ATH dengan anak kandung terpidana ini.

Dengan fakta persidangan ini, akhirnya majelis hakim memutuskan hukuman maksimal terhadap Yeni, dengan vonis tiga tahun penjara atas perkara nomor 100/Pid.Sus/2020. Terdakwa dinyatakan secara sah dan meyakinkan, melakukan perbuatan melawan hukum seperti diatur pasal 44 ayat 1 UU No 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Terdakwa Yenny Lisha binti Pangaduan Lubis, bersama penasehat hukumnya menyatakan pikir-pikir atas putusan tersebut. Sementara JPU, Abrari Rizki Falka SH yang ditemui didampingi oleh pengawal tahanan, Agus Saputra usai persidangan itu mengaku, pihaknya juga menyatakan pikir-pikir terhadap vonis ini.

Pantauan media ini, usai sidang terlihat terdakwa menangis di kursi pesakitan, serta tampak shock menerima putusan berat itu. Lantas, suaminya memapah wanita ini keluar dari ruang persidangan. Sempat terdengar Yeni bersuara lirih dan tak percaya atas hukuman yang lebih berat dari tuntutan.(Bahrul)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Terdakwa Pencabulan Anak Yatim Divonis Bebas
Anggota DPRK Bireuen Ditahan Jaksa
Keuchik Diduga Aniaya Anak Dibawah Umur
Dipicu Nafsu Birahi Mahasiswi Dibunuh
Sekdes Jadi Pengedar Sabu
17 Pemain Judi Online Diciduk Polisi
Adik Tewas Ditikam Abang Kandung
Hakim Vonis Bebas Penadah Emas

Berita Terkait

Selasa, 24 September 2024 - 22:26 WIB

Terdakwa Pencabulan Anak Yatim Divonis Bebas

Rabu, 21 Agustus 2024 - 16:12 WIB

Anggota DPRK Bireuen Ditahan Jaksa

Jumat, 16 Agustus 2024 - 16:58 WIB

Keuchik Diduga Aniaya Anak Dibawah Umur

Jumat, 2 Agustus 2024 - 19:09 WIB

Dipicu Nafsu Birahi Mahasiswi Dibunuh

Rabu, 17 Juli 2024 - 12:24 WIB

Sekdes Jadi Pengedar Sabu

Berita Terbaru

POLITIK

H Mukhlis Serahkan Puluhan Paket Seragam Sekolah

Senin, 7 Okt 2024 - 18:26 WIB

Ketua TOB, ISMET ST.MT menyerahkan SK kepada Ketua TOB Kabupaten Bireuen, Musnawar

POLITIK

TOB Bireuen Optimis Menangkan Duet Bustami-Fadhil

Sabtu, 5 Okt 2024 - 16:10 WIB

Uncategorized

Divonis Bebas PN Bireuen Dijerat Putusan Kasasi

Jumat, 4 Okt 2024 - 18:43 WIB

Uncategorized

Srikandi Golkar Siap Menangkan H Mukhlis-Razuardi

Minggu, 29 Sep 2024 - 17:13 WIB

Korban saat dikunjungi tim pendamping dari Pemkab Bireuen, usai mencuatnya peristiwa asusila itu beberapa bulan lalu.

HUKUM & KRIMINAL

Terdakwa Pencabulan Anak Yatim Divonis Bebas

Selasa, 24 Sep 2024 - 22:26 WIB