TAPAKTUAN|METRO ACEH-Bangunan gedung sentral kuliner perikanan (SKP) yang dibangun melalui sumber APBN TA 2017 bernilai Rp 1,4 miliar, di kawasan Taman Pala Indah Tapaktuan hingga kini masih terbengkalai dan belum difungsikan.
Berbagai kalangan di Aceh Selatan yang ditemui media ini, Jum’at (24/7) sore mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut. Sehingga, program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, terkesan hanya sebatas berorientasi untuk menciptakan proyek semata, tanpa memberi manfaat bagi kepentingan ekonomi masyarakat. Padahal, untuk menghadirkan bangunan gedung sentral kuliner perikanan ini, telah menyerap dana publik yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris LSM Cerdas Bangsa, Yunna Zulfikar SE kepada Metro Aceh meminta Pemkab Aceh Selatan, dapat memegang amanah rakyat dengan menata sistem pembangunan yang benar-benar memihak kepentingan masyarakat. Dia berharap, bangunan gedung itu segera difungsikan agar tidak lagi terbengkalai, serta dapat menghidupkan usaha kecil di kawasan itu. Khususnya, bagi pedagang jajanan kuliner perikanan, sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kita berharap Pemkab Aceh Selatan, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan segera memfungsikan bangunan yang telantar itu, supaya tidak terlantar seperti rumah hantu,” ungkap Yunna.
Menurutnya, akibat tidak dipergunakan dan tak terawat, gedung sentra kuliner perikanan itu kini sudah mulai rusak, serta areal tersebut ditumbuhi rumput seperti bangunan tak bertuan. Sehingga, anggaran Rp 1,4 miliar yang digunakan untuk membangun bangunan tersebut, terkesan mubazir.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Selatan Dzumairi, ST, M.Si yang dikonfirmasi awak media ini mengaku, akan segera memfungsikan gedung SKP itu, bahkan dinas terkait juga sudah menjalani kerjasama dengan pihak ketiga, untuk bertanggung jawab dengan serius dalam membangun sistem pengelolaan gedung tersebut.
“Karena alasan masa pandemi COVID-19, aktivitas penjualan total terhenti dan belum difungsikan, tapi kami berjanji akan memperbaiki semaksimal mungkin agar dapat berfungsi” jelas Dzumairi.
Dia menandaskan, karena pertimbangan kebutuhan anggaran yang belum tersedia, maka pihaknya baru dapat merehabilitasi seluruh gedung itu pada tahun depan.(Kausar)