KUTACANE|METRO ACEH-Setelah kasus dugaan pembakaran rumah wartawan di Aceh Tenggara (Agara) sempat heboh, serta menjadi sorotan utama media tanah air. Aksi teror terhadap komunitas pers di wilayah itu, kembali terjadi hari ini. Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat, dikabarkan menjadi sasaran pembakaran, Kamis (1/8) dini hari.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, kantor PWI Agara di Desa Pulonas, Kecamatan Babusalam hangus terbakar. Meski api tak merambat ke seluruh bangunan, tapi bagian pintu depan dan dinding, terlihat hitam akibat dibakar OTK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Insiden pembakaran itu, diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.30 wib. Namun, baru diketahui tadi pagi oleh Aditya salah seorang anggota organisasi pers ini, saat hendak masuk kantor. Wartawan Waspada itu kaget, begitu melihat pintu dan dinding bangunan menghitam, akibat terbakar.
“Saat saya hendak ke kantor tadi pagi, terlihat bagian depan bangunan gedung PWI Agara hitam seperti arang. Mungkin dibakar, tapi keburu mati dan pelakunya telah pergi,” ujar Aditya.
Setelah berkoordinasi dengan beberapa wartawan lain, akhirnya peristiwa tersebut dilapor ke Polres Agara dan Wakil Bupati setempat. Mengingat kasus ini, sebagai bentuk tindak kekerasan dan teror terhadap insan pers di wilayah itu.
Beberapa awak media di Kutacane kepada Metro Aceh mengaku, kejadian pembakaran kantor PWI dan kebakaran rumah Asnawi Luwi wartawan Serambi Indonesia dua hari lalu, memiliki kaitan serta motif pelakunya sama untuk menebar teror. Hanya, kebetulan saja aksi terakhir tidak berjalan mulus, karena bangunan beton maka api lebih dahulu padam. (Amirin)