BIREUEN|METRO ACEH-Seorang bocah dilaporkan hilang terseret arus sungai, di Gampong Alue Limeng, Kecamatan Jeumpa, Sabtu (21/11) siang. Tim SAR bersama warga sekitar yang berupaya mencari korban, diantara derasnya arus DAS Peusangan terpaksa melanjutkan upaya tersebut besok hari. Selain hujan deras mengguyur daerah itu, suasana gelap juga menghambat pencarian.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, korban M Alhabizi (8) siswa kelas 2 SDN Alue Limeng, hilang saat sedang mandi di sungai. Peristiwa naas itu, terjadi sekitar pukul 14.00 wib, namun keluarga korban baru menyadari insiden ini sekira pukul 16.00 wib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bocah yang berdomisili di Dusun Likot Apui Desa Alue Limeng ini, semula lagi bermain dan berenang bersama tiga temannya. Lokasi mereka mandi tidak jauh dari rumah. Awalnya, mereka ingin melihat aktifitas escavator (becho) yang lagi bekerja mengeruk pasir di bantaran sungai.
Amrizal yang merupakan ayah korban, saat ditemui awak media ini terlihat shock dan sangat terpukul, atas musibah tersebut. Dia mengaku, sebelum kejadian itu korban baru pulang sekolah. Lantas, berpamitan pada dirinya hendak melihat becho.
“Istri saya sempat melarang dia (korban) mandi, karena arus sungai cukup deras. Saya kebetulan lagi kerja dikebun. Tadi sore saya dapat kabar memilukan ini,” ungkapnya dengan nada sedih.
Berdasarkan keterangan saksi mata saat ditemui Metro Aceh di lokasi kejadian, tenggelamnya bocah periang ini baru diketahui, ketika ibu dari salah satu teman korban yang melihat anaknya menangis di pinggir sungai. Setelah ibu itu menanyakan penyebab putranya ini menangis, sontak saja dia kaget bukan kepalang. Karena M Alhabizi tenggelam dan hilang terseret arus, lalu peristiwa ini disampaikan ke warga lain.
Suasana panik menyelimuti keluarga korban dan tetangga di sekitar. Lantas Keuchik Alue Limeng, M Yusuf Daud melapor kejadian ini ke Pospol Jeumpa. Petugas kepolisian yang dikomandoi Kapospol, Ipda Mukhtar menyampaikan berita duka ini ke BPBD, guna bertindak cepat melakukan pencarian.
Tak lama kemudian, tim SAR bersama sejumlah personil BPBD, dikomandoi Kalak BPBD, Teguh Mandiri Putra S.STP langsung meluncur ke TKP. Para petugas itu, mengerahkan armada perahu karet dan melakukan pencarian. Namun, cuaca buruk akibat hujan dan arus sungai cukup deras, menyebabkan tim pencari kesulitan menghadapi medan berat.
Tetapi, seluruh tim Basarnas akan tetap di lokasi, serta menginap di kawasan desa pedalaman itu,”Besok pagi kami melanjutkan proses pencarian korban, dengan menyusuri pinggiran sungai menggunakan rubber boat. Insya Allah tim siap bekerja maksimal, mohon dukungan dan doa masyarakat agar kami berhasil menemukan korban,” ujar Teguh Mandiri.(Jamaluddin)