BIREUEN|METRO ACEH-Suasana mencekam pagi ini menyelimuti warga Gampong Cot Jabet, Kecamatan Gandapura, akibat peristiwa tragis yang dialami pasangan pengantin baru di desa itu. Suami istri yang beberapa hari lalu melangsungkan pesta perkawinan, ditemukan tewas di ranjang kamarnya, dalam kondisi luka tergorok, Rabu (3/6) sekitar pukul 04.30 wib.
Insiden ini, sontak menggemparkan dan menyayat naluri kemanusian. Pasalnya, kedua korban yang baru naik pelaminan itu, ditemukan tak bernyawa di kamarnya yang masih terkunci. Sehingga, diduga kuat mereka saling bunuh lalu bunuh diri. Namun, motif pembunuhan tersebut kini masih didalami oleh pihak kepolisian.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, korban yakni Kartini (34) warga Desa Cot Jabet dan suaminya Abdul Karim (34) warga Meuraxa, Meureudu Pidie Jaya. Saat ditemukan menjelang subuh, keduanya sudah tidak bernyawa di ranjang yang telah bersimbah darah, dengan kondisi luka sayatan di bagian leher.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keuchik Cot Jabet, Maulidar (30) ketika ditemui awak media menuturkan, kedua korban ditemukan di kamar yang masih terkunci. Sehingga, belum diketahui pasti kronologi kejadian memilukan ini,”Kami begitu mendapat informasi peristiwa itu, langsung melapor ke Polsek Gandapura dan Puskesmas. Kedua korban sudah dibawa ke RSU dr Fauziah, untuk autopsi oleh tim medis,” ungkapnya.
Ayah kandung korban, Hasan (65) ketika ditemui wartawan mengaku, korban atas nama Kartini merupakan puterinya, dan Abdul Karim menantunya. Mereka baru saja melangsungkan pesta perkawinan pada 24 Mei lalu, serta akan mengantar dara baro (pengantin wanita-red) dalam waktu dekat.
Saat peristiwa tragis itu terjadi, dirinya mendengar suara rintihan Kartini yang memanggil ayah..ayah..Sontak saja dia terbangun, lalu mendekati pintu kamar pengantin baru ini. Setelah diketuk, ada sahutan yang diyakini suara Abdul Karim, seraya mengatakan istrinya mengingau.
Meski awalnya menyangka puterinya itu sedang bermimpi, namun karena suara seperti jeritan. Membuat Hasan curiga dan tak enak perasaan. Lalu, dia duduk sejenak di ruang tengah. Karena diliputi rasa cemas, lantas Hasan keluar rumah lalu mencongkel jendela dari samping. Semula, ruang kamar pengantin itu gelap kemudian Hasan mencoba menyenter, dan dia begitu kaget melihat puteri dan menantunya itu dalam kondisi berlumur darah.
“Saya memberitahukan kejadian ini ke tetangga dan pak keuchik,” jelasnya lirih.
Hasan menuturkan, Kartini merupakan puteri ke 3 dari tujuh bersaudara dari perkawinannya dengan Ti Hasanah (60). Rencananya, setelah dilakukan autopsi oleh tim medis, korban akan dikebumikan di dekat rumah mereka.
Menurut beberapa sumber media ini, kedua korban meninggal dunia akibat terkena sayatan silet, yang diduga kuat akibat tindakan sadis Abdul Karim. Pria ini, menggorok leher istrinya lalu bunuh diri dengan pisau yang sama.
Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SIK M.Si melalui Kasat Reskrim, AKP Fadila Aditya Pratama SIK kepada awak media menerangkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait insiden itu.(Bahrul)