BIREUEN|METRO ACEH-Sebanyak 73 orang dilaporkan meninggal dunia, akibat kecelakaan lalulintas di Kabupaten Bireuen selama kurun waktu tahun 2019. Demikian diungkap Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK M.Si saat memaparkan rilis akhir tahun, di Gazebo mapolres setempat, Selasa (31/12) sore
Selain itu sebutnya, sembilan orang lain menderita luka berat, serta 1.049 korban luka ringan. Seluruh kasus tersebut, yang ditangani Satlantas dalam 762 perkara, ditaksir menyebabkan kerugian materil senilai Rp 349.400.000. Adapun jumlah penyelesaian, tercatat mencapai 687 perkara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Gugun, jika dibandingkan secara kuantitas, kasus laka lantas ini dengan tahun 2018 lalu, mengalami kenaikan 506 kasus atau 197,66 %. Tapi, dari segi kualitas (fatalitas) korban kecelakaan lalulintas, mengalami penurunan drastis. Untuk jumlah meninggal dunia dari 80 korban tewas turun 8,75 % atau tujuh korban jadi 73 orang tahun ini. Sedangkan luka berat turun 6 orang atau 40 %, serta luka ringan naik 431 orang atau 259,64 %, dengan kerugian materil ditaksir mencapai Rp 158.850.000, atau turun 83,64 %.
Disebutkannya, berdasarkan analisa dan evaluasi dari kasus-kasus laka lantas itu, diketahui korban berusia 25-50 tahun berjumlah 370 orang, usia 12-24 tahun 230 orang,”Profesi terbanyak yakni ibu rumah tangga 197 orang dan pelajar 159 orang, dengan lokasi laka lantas tertinggi terjadi di Peusangan sebanyak 124 kasus dan Kota Juang 108 kasus,” jelas Gugun Hardi Gunawan didampingi Kasat Lantas Polres Bireuen, Iptu Sandy Titah Nugraha SIK.
Menyikapi kondisi ini, jajaran Satlantas tahun depan akan menggelar sosialisasi, keselamatan berkendara dengan rencana menjambangi sekolah-sekolah, melaksanakan program Polantas Go To School dan Polantas Go To Emak-emak.(Bahrul)