BIREUEN|METRO ACEH-Pasca rapat pleno alat kelengkapan DPRK Bireuen, Senin (28/10) sore. Fraksi Juang Bersama menyatakan komitmen untuk menjadi oposisi, serta siap mengkritisi kebijakan pemerintah daerah yang tidak memihak kepentingan rakyat.
Demikian diungkap Ketua Fraksi Juang Bersama DPRK Bireuen, Zulfikar SE saat ditemui awak media ini petang tadi. Dia mengaku, komitmen tersebut ditetapkan sebagai pilihan setelah tiga fraksi lainnya menyatakan ikut bergabung dalam barisan koalisi pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zulfikar menegaskan, pihaknya memilih menjadi oposisi sebagai penyeimbang di parlemen. Khususnya, dalam mengawasi arah kebijakan pembangunan, sehingga mampu melaksanakan tugas legislasi secara optimal.
“Kami selalu siap mengkritisi kebijakan yang tidak pro rakyat, namun senantiasa mendukung program yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkapnya saat ditemui Metro Aceh didampingi Wakil Ketua Fraksi Juang Bersama, Faisal Hasballah dan sekretaris fraksi itu, Tgk Razali.
Dia menandaskan, dalam rapat pleno tadi sore, saat proses pemilihan pimpinan komisi, Fraksi Juang Bersama menyatakan Walk Out dari ruang rapat. Karena alasan, ketiga fraksi lainnya telah berkoalisi dengan pemerintah daerah. Diantaranya, Fraksi Partai Aceh, Fraksi Partai Golkar dan Fraksi PKS PPP PAN.
“Hanya Fraksi Juang Bersama yang tetap konsisten menjaga amanah rakyat, untuk menjadi oposisi,” tukas Zulfikar.
Hal senada juga dikemukakan anggota Fraksi Juang Bersama, Usman yang mengharapkan masyarakat, agar memberi informasi meski sekecil apapun terkait dugaan penyimpangan, oleh pihak aparatur pemerintahan supaya bisa menjadi referensi, guna ditindaklanjuti oleh fraksi ini.
“Berbagai indikasi kecurangan yang terus membelit tubuh pemerintah selama ini, akan menjadi fokus untuk kami soroti. Agar pembangunan di Kabupaten Bireuen, benar-benar dapat berjalan sesuai harapan dan dirasakan rakyat,” tukas Kader PKB ini dengan nada serius.(Bahrul)