BIREUEN|METRO ACEH-Aksi demonstrasi di depan Bawaslu RI pada 21-22 Mei lalu yang berujung anarkis, sehingga menyisakan kisah kelam bagi negeri ini, mendapat sorotan tajam dan menuai kecaman dari ulama Aceh.
Salah satunya disampaikan oleh Tgk Jamaluddin Idris, yang mengecam kerusuhan ibukota pasca penetapan hasil pemilu 2019. Menurutnya, banyak berita beredar terkait tuntutan dan klaim, tentang kecurangan piplres yang menyebar di media sosial. Sehingga jadi tontonan menarik bagi publik tanah air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tgk Jamaluddin mengaku, kerusuhan massa demonstran dengan pihak aparat keamanan, serta aksi brutal kelompok tertentu yang merusak fasilitas umum dan membakar mobil dinas Polri, maupun kendaraan umum yang terparkir. Merupakan tindakan anarkis yang tidak dapat ditolerir.
“Aksi kerusuhan dalam orasi damai itu, sangat kita sayangkan karena menodai demokrasi di negeri ini,” ungkapnya.
Menurut Imam Besar Mesjid Agung Sultan Jeumpa Kabupaten Bireuen ini, kericuhan massal itu juga telah melukai indahnya kedamaian di bulan suci Ramadan. Tokoh agama itu mengatakan, pihak kepolisian harus mengungkap dan menindak tegas para pelaku kerusuhan, maupun penyebar hoax dan ujaran kebencian yang dinilai telah merenggut kedamaian umat Islam.
“Kita seharusnya sama-sama memberi apresiasi kepada TNI/Polri, yang sudah menjalankan tugas secara optimal, dalam mengamankan aksi pengunjuk rasa ini, secara profesionap demi menjaga kedamaian dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Tgk Jamal juga menghimbau seluruh masyarakat Kabupaten Bireuen, beserta warga negara Indonesia supaya terus bersatu, menjaga keutuhan bangsa dan tanah air. Tidak terpecah belah serta tidak terprovokasi, oleh kelompok tertentu ataupun terpancing isu-isu hoax yang terus berkembang di media sosial. Karena bertujuan hendak memecahkan rasa persatuan dan persaudaraan umat.
“Mari kita menjaga ukhuwah di bulan suci ramadhan, kita sambut datangnya Idul Fitri 1440 H dengan rasa penuh suka cita, sebagai suatu kemenangan dalam nuansa kekeluargaan yang harmonis,” paparnya.(Bahrul)