PEUREULAK|METRO ACEH-Ratusan miliar rupiah dana otonomi khusus (Otsus) yang digelontorkan Pemerintah Aceh, untuk membiayai proyek pembangunan jalan kawasan pedalaman di Aceh Timur, ditemukan hanya menjadi lumpur semata.
Demikian diungkap oleh anggota DPD RI, M Fadhil Rahmi Lc kepada Metro Aceh usai mengunjungi Kecamatan Peunaron, Selasa (31/12) lalu. Senator asal Aceh ini mengaku, dirinya sangat prihatin melihat kondisi tersebut. Pasalnya, meski telah menguras anggaran hampir dua ratus miliar lebih, namun proyek jalan itu belum terlihat tanda-tanda ada peningkatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, proyek jalan yang dibangun sejak 2018 lalu, serta dilanjutkan tahun ini dengan nilai Rp 120 miliar dan tahun 2020 sebesar Rp 89 miliar, direncanakan tembus hingga ke perbatasan Kabupaten Gayo Lues.
“Saya mendapat informasi dan keluhan warga Peunaron, bahwa belum setahun proyek pekerjaan fisik ini dilakukan, kini ruas jalan itu sudah rusak parah. Lantas, saya coba turun untuk melihat langsung. Ternyata benar-benar sangat memprihatinkan, kondisi ini harus segera dievaluasi oleh Pemerintah Aceh bersama rekan-rekan DPRA,” ungkapnya kepada awak media tadi malam.
Keadaan itu juga sebutnya, terjadi pada kawasan perbatasan Kecamatan Peunaron-Peureulak. Menurut pantauan senator Republik Indonesia ini, selain tergenang lumpur badan jalan tersebut juga terlihat amblas, sehingga sangat membahayakan pelintas yang melewati jalur itu. Sehingga, perlu perhatian dan penanganan serius secepatnya dari pihak pemerintah.
“Kami meminta agar Pemerintah Aceh, untuk secepatnya menurunkan tim guna melakukan evaluasi, agar tidak jatuh korban. Karena jalur ini merupakan urat nadi ekonomi masyarakat pedalaman, seperti daerah Peunaron, Serba Jadi, Rantau Peureulak dan sekitarnya,” sebut Fadhil Rahmi.
Dia mendesak sikap serius pemerintah, khususnya Pemerintah Aceh dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek pembangunan ini, supaya pekerjaan dapat bermanfaat dan memiliki kualitas. Karena, peningkatan sarana infrastruktur daerah pedalaman, perlu segera diselesaikan sesuai target dan perencanaan, demi kepentingan masyarakat luas.(Bahrul)