BIREUEN|METRO ACEH-Sedikitnya 100 mahasiswa dan civitas akademika Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, mengikuti workshop Hoax Busting and Digital Hygiene yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bireuen, di ruang seminar Kampus Ampon Chik Peusangan, Jum’at (6/9).
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, kegiatan itu merupakan program AJI Indonesia dikemas dalam Google News Initiative Network yang dilaksanakan di Bireuen, sejak 6-8 September 2019. Selain workshop bagi para mahasiswa serta akademisi, even ini juga dirangkai dengan training bagi puluhan jurnalis di wilayah itu, untuk mendeteksi isu-isu hoax yang marak tersebar di dunia maya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua AJI Bireuen, Bahrul Walidin kepada media ini menjelaskan, tingginya tingkat penestrasi internet di Indonesia, telah menyebabkan distribusi informasi begitu cepat. Baik melalui blog, website media hingga sosial media. Mengingat selama ini masyarakat meyakini dunia internet, ataupun medsos sebagai sumber informasi selain media meanstream. Kerap memunculkan ragam kebutuhan informasi publik, ironisnya kondisi itu juga menimbulkan penyebaran informasi palsu atau Hoax (Disinformasi).
“Saat ini, berbagai jenis informasi hoax juga muncul dalam beragam bentuk, baik teks, foto maupun video yang bertujuan mengelabui publik. Biasanya sekedar lelucon, atau bahkan untuk kepentingan politik dan ekonomi,” sebut Bahrul.
Menurutnya, akibat dinamika itu tak sedikit publik yang terjebak dalam situasi karena mempercayai informasi palsu ini, karena seolah-olah memang benar. Parahnya, terkadang media pun ikut mendistribusikan informasi tersebut melalui pemberitaan. Sehingga, sangat jelas melakukan misinformasi yang disampaikan ke masyarakat luas.
Kondisi itu sebutnya, kini semakin memprihatinkan akibat rendahnya skill dan minimnya pemahaman tentang bentuk kejahatan informasi publik tersebut, dengan segala kepentingan pihak penyebar isu hoax.
“AJI Bireuen ingin ikut berkontribusi, guna memproteksi masyarakat dari paparan berita palsu di internet. Selain itu, juga untuk mencegah kejahatan digital dunia maya. Sehingga, kami mencoba mengedukasi mahasiswa, akademisi serta membekali jurnalis, dengan tehnik mendeteksi informasi hoax,” jelasnya.
AJI bekerjasama dengan Internews dan Google News Initiative, melaksanakan halfday basic workshop dengan sasaran masyarakat umum, mahasiswa serta akademisi, guna memahami tehnik untuk mendeteksi informasi palsu, hoax atau mis informasi. Disamping itu, juga pengamanan diri di dunia digital yang sehat dan aman.
Bahrul menandaskan, melalui workshop ini diharapkan dapat membangun kesadaran publik, tentang pentingnya verifikasi dan fact checking terhadap semua informasi yang diperoleh dari dunia maya. Selain itu, mampu meningkatkan skill bagi publik luas agar memverifikasi informasi, pengamanan digital dengan berbagi trik praktik terbaik, dalan pengamanan diri di dunia digital.(Jamaluddin)