BIREUEN|METRO ACEH-Seorang warga Jangka, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSCM Jakarta beberapa hari lalu, diduga akibat terjangkiti virus corona. Guna menghindari penyebaran wabah penyakit ini, Pemprov DKI telah memakamkan jenazahnya sesuai SOP.
Sementara istri dan anak korban ini, sejak Minggu (11/4) mulai menjalani isolasi di pusat karantina Cot Batee Gluengku, Kecamatan Pandrah dengan status sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, sebelum meninggal dunia korban covid-19 ini, dikabarkan berobat ke Jakarta karena menderita kanker tiroid (gondok). Namun setelah beberapa waktu menjalani perawatan, akhirnya meninggal dunia. Saat dilakukan pemeriksaan, diketahui terjangkiti wabah virus corona. Kedua ODP berinisial MY dan MN, kini dalam penanganan tim medis pusat karantina itu.
Jubir Covid-19 Kabupaten Bireuen, Husaini SH MH yang dikonfirmasi media ini tadi siang menjelaskan, pihaknya belum memperoleh keterangan resmi terkait kasus ini. Namun, berdasarkan informasi sesuai riwayat perjalanan pasien asal Jangka itu, diketahui bahwa semula mengalami sakit gondok tiroid.
Menurut Husaini, sejak 9 Desember lalu pasien itu, menjalani pengobatan di RSUDZA Banda Aceh. Kemudian, pada 19 Januari 2020 dirujuk ke RSCM Jakarta. Kemudian, 31 Maret 2020 dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit tersebut.
“Prosesi pemakaman jenazah semuanya diurus oleh Pemprov DKI Jakarta, karena tidak diperbolehkan dibawa pulang ke Aceh,” jelas Husaini.
Menurut dia, pihaknya belum mendapat konfirmasi terkait kebenaran almarhum positif virus corona. Namun, demi kebaikan bersama dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, istri dan anaknya yang sempat mendampingi saat perawatan, kini menjalani karantina di Batee Gluengku.
“Alhamdulillah, sesuai hasil tes keduanya dinyatakan negatif. Namun, masih harus menjalani masa karantina selama 14 hari,” sebutnya.(Bahrul)