BIREUEN|METRO ACEH-Guna mewujudkan suasana kota yang tertib, indah dan asri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP & WH) mulai beraksi menertibkan kesembrautan lokasi parkir, serta para pedagang kaki lima (PKL) pada sejumlah trotoar di pusat Kota Bireuen, Kamis (28/6) malam.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, penertiban itu digelar mulai dari kawasan tugu Kota Juang, atau di depan De Faree Cafee hingga ke arah barat, serta sepanjang trotoar sekitar lapangan tenis.
Pantauan media ini, selain menertibkan parkir, agar mengikuti garis batas yang ditentukan, supaya tidak mengganggu kenyamanan pengendara jalan, tim penertiban Satpol PP & WH juga turut mengingatkan PKL, untuk tidak lagi menggelar dagangan mereka di atas trotoar. Himbauan tersebut, disampaikan sebagai bentuk peringatan dan pendekatan humanis, bagi pedagang yang dinilai melanggar aturan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sejak malam ini, kami mulai menertibkan lokasi parkir yang terlalu melebar ke badan jalan dan mengganggu pengendara. Selain juga para PKL yang berjualan di trotoar, turut ditertibkan guna menciptakan keindahan tata kota yang indah dan asri,” ungkap Chairullah.
Dia mengaku, secara perlahan-lahan tapi pasti, upaya ini akan terus dilakukan guna mewujudkan ketertiban. Termasuk, menyurati PKL yang berjualan di atas trotoar jalan, serta kawasan terlarang pada sejumlah lokasi di pusat Kota Bireuen. Bahkan, hingga ke pasar lama yang kini masih dipenuhi pedagang ikan.
“Insya Allah, kami akan terus fokus untuk mengajak semua elemen masyarakat, agar mengindahkan peraturan demi kepentingan umum. Semoga upaya ini, terus mendapat dukungan dari semua kalangan,” ujar Chairullah.
Menurut sosok yang lebih akrab disapa Chaidir Abed ini, pihaknya berkomitmen untuk terus terlibat dan aktif, membenahi kondisi tata kota agar lebih tertib dan indah. Termasuk, menegakkan peraturan daerah, demi kepentingan masyarakat luas. Dia mengaku, pihaknya tidak akan segan-segan bertindak tegas, jika ada oknum yang tak mau menghiraukan himbauan, serta melanggar ketertiban. (Bahrul)