Jakarta, METROACEH – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin malam menggelar pertemuan bersama 9 sekjen partai koalisi pendukungnya di Pilpres 2019. Pertemuan tersebut ternyata sempat membahas soal PAN yang hingga kini belum mengeluarkan sikap resmi, meski cenderung kerap bersama kubu lawan.
“Tadi malam memang ada yang menyinggung seperti itu. Pak Jokowi malah minta pendapat dari para Sekjen,” kata Sekjen PPP Arsul Sani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/8/2018). Arsul menjawab pertanyaan soal posisi PAN di koalisi Jokowi.
Arsul menuturkan Jokowi sempat bertanya kepada 9 sekjen parpol koalisi untuk mengajak PAN bergabung. Diketahui, hingga kini PAN belum menentukan sikap di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
PAN belakangan justru santer terlihat mesra dengan Gerindra dan PKS, meski saat ini masih tergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi. Namun Arsul menegaskan partai koalisi Jokowi tak pernah menutup pintu rapat-rapat.
“Istilahnya koalisi tak menggembok yang tak bisa dibuka kembali. Sepanjang semuanya sepakat ya, terbuka saja,” ucap Arsul.
Anggota Komisi III DPR ini tak bisa menebak keputusan resmi PAN yang disebut akan diambil saat rakernas pada 5-6 Agustus mendatang. Arsul juga menunggu bagaimana manuver dari Ketum PAN Zulkifli Hasan. Namun untuk PKS, ia sudah meyakini sikapnya tetap akan kontra Jokowi.
“Harus ditanya Pak Zulkifli apakah peliang PAN masih ada. Kalau PKS kan rasanya karena dia yang meluncurkan tagar 2019GantiPresiden, ya masa sih mau diubah tagarnya 2019 tetap presiden?” tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi bersama 9 sekjen parpol koalisi menggelar pertemuan pada Selasa (31/7) malam. Dalam pertemuan itu membahas soal timses hingga penyusunan Nawacita Jilid II.
Pertemuan berlangsung di Kafe Grand Garden, kawasan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Sembilan sekjen yang hadir antara lain Hasto Kristiyanto (PDIP), Abdul Kadir Karding (PKB), Frederich Lodewijk Paulus (Golkar), Arsul Sani (PPP), Johnny G Plate (NasDem), Herry Lontung Siregar (Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Ahmad Rofiq (Perindo), dan Verry Surya Hendrawan (PKPI).(dc)