Bireuen, METRO ACEH – Puluhan hektar sawah petani di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen dilaporkan mengalami kekeringan. Diantaranya areal persawahan di kawasan Desa Meunasah Alu, Desa Pulo Ara dan Desa Meunasah Bungo. Kondisi ini terjadi, akibat musim kemarau panjang sejak beberapa bulan terakhir serta belum tersedianya sarana irigasi, untuk mengairi sawah masyarakat di kecamatan itu.
Tonton Video nya :
https://youtube.com/watch?v=mHp2TKqeKB8
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, puluhan hektar areal persawahan yang sudah ditanami padi kini kering kerontang. Sehingga, hampir dapat dipastikan musim tanam tahun ini petani dikawasan ini, bakal mengalami gagal panen serta menderita kerugian dalam jumlah besar. Meski begitu, sebagian warga terpaksa mengalihkan tanaman padi ke sayur mayur agar lahan mereka memberi hasil, untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat kalangan bawah itu.
Seperti pengakuan Jamaluddin Ali salah seorang petani yang kini mulai menanam sayur di sawahnya, akibat kekeringan tersebut. Padahal, sawahnya sudah dibajak namun karena hanya ada air sumur, maka dia terpaksa beralih menanami sayur bayam supaya dapat mencari rezeki untuk menafkahi keluarganya.
Ali menambahkan, di lokasi persawahan ini hanya bisa bercocok tanam padi pada saat musim hujan saja, jika tidak ada hujan petani tidak bisa menanam padi. Meskipun ada bendungan di Desa Tanjong Seulamat, tapi sampai kini belum selesai dikerjakan sehingga petani belum mendapatkan pasokan air dari sumber bendungan tersebut. (MA18)