BIREUEN|METRO ACEH-Akibat dana bahan bakar minyak (BBM) tak tersedia, puluhan unit bus sekolah dikabarkan tidak dapat beroperasi, meski program sekolah tatap muka dimulai kembali 18 Agustus lalu. Tapi, hingga kini armada angkutan itu teronggok dan diparkir di halaman Kantor Dinas Perhubungan setempat.
Sejumlah supir yang menemui media ini, Selasa (1/9) menuturkan, mereka sudah tidak sanggup lagi mengoperasikan bus sekolah, setelah pemerintah daerah tak lagi membantu biaya BBM. Dampaknya, para pengemudi armada antar jemput pelajar ini, terpaksa berhenti beroperasi dan memilih mengembalikan kendaraan tersebut.
“Jika kami tetap memaksa beroperasi, maka sudah pasti mengalami kerugian dan hanya capek bekerja,” ungkap salah satu supir yang enggan ditulis nama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sumber itu mengaku, sejak sekolah libur karena kondisi pandemi covid-19, semua armada bus harus dikembalikan ke dinas dan tidak dioperasikan. Namun, setelah dilangsungkannya kembali pendidikan tatap muka sejak pertengahan bulan lalu, mereka diberitahu tidak disediakan lagi uang BBM.
Kepala Dinas Perhubungan, Ismunandar ST MT yang ditanyai terkait masalah ini membenarkan kondisi itu. Menurutnya, 20 unit bus sekolah tidak beroperasi karena tak tersedia lagi uang minyak. Sehingga, para supir belum sanggup mengoperasikan armada bus sesuai rute masing-masing.
“Beberapa bulan lalu sekolah diliburkan, lalu anggaran BBM bus direcofussing untuk biaya penanganan Covid-19. Maka, para supir tidak lagi dibekali uang minyak,” ungkapnya saat dihubungi via seluler.
Ismunandar menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan para supir, jika memungkinkan segera dicarikan solusi untuk menyelesaikan masalah ini. Karena, anggaran BBM yang mengalami pergeseran, sudah diajukan kembali dalam APBK-P 2020.(Bahrul)