BIREUEN|METRO ACEH-Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah ratusan pejabat eselon IV dan eselon III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen dua hari terakhir ini, merupakan suatu kebutuhan mendesak agar dapat berjalannya roda pemerintahan daerah.
Demikian disampaikan Plt Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH M.Si kepada media ini, Kamis (2/4). Dia memberi apresiasi terhadap insan pers, atas ragam pemberitaan yang dilansir kepada publik, terkait pelaksanaan pelantikan pejabat struktural. Sehingga, terus menambah motivasi bagi para penyelenggara pemerintahan, ditengah langkah-langkah mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus corona di Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, pelantikan dan pengukuhan pejabat struktural ini, menjadi pilihan sulit yang harus dilakukan demi berjalannya roda pemerintahan, meski disaat bencana ancaman penyebaran Covid-19, menjadi prioritas kewaspadaan. Disebutkannya, seperti dapat kita fahami bersama, sejak 1 Januari 2020 pemerintah daerah wajib mengaktifkan struktur organisasi baru, serta mengisi para pejabatnya. Sesuai amanah qanun Kabupaten Bireuen.
Namun, akibat dirundung duka dengan wafatnya Bupati H Saifannur, maka rencana itu tidak dapat dilaksanakan. Kemudian, setelah masa berkabung ini selesai, tiba-tiba masyarakat kembali menghadapi musibah ancaman wabah virus corona. Padahal, pemerintahan harus tetap berjalan secara normal, guna melaksanakan fungsi pelayanan publik.
Menurut Muzakkar, permasalahan muncul karena belum dilakukan prosesi pelantikan dan pengukuhan pejabat struktural, guna mengisi posisi jabatan. Maka turut berimplikasi serta menjadi kendala terhadap pencairan anggaran. Padahal, saat ini dibutuhkan dana untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Sehingga, pemerintah daerah menentukan pilihan, tetap melaksanakan pelantikan dan pengukuhan pejabat eselon III dan eselon IV, dengan tetap mempedomani standar WHO dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Ini pilihan yang sulit, karena terpaksa mengumpulkan orang, menggunakan masker dan jaga jarak dua meter. Kami harus melakukan ini, demi berjalannya roda pemerintahan daerah,” jelas Muzakkar.
Disebutkannya, sebanyak 331 pejabat eselon IV dilantik pada tiga lokasi terpisah, serta 93 pejabat eselon III dilantik secara bergilir, untuk dapat meminimalisir jumlah orang yang ikut berkumpul. Sebagian pejabat dirotasi, karena memasuki masa pensiun dan dalam kondisi sakit.
Dia berharap publik dapat memahami situasi ini, karena memang pelantikan itu harus dilakukan, demi kepentingan masyarakat luas. Prinsipnya sebut Muzakkar, seluruh perangkat pemerintah daerah, tetap bekerja secara tulus dan ikhlas dengan segenap kemampuan, demi dapat terlayaninya masyarakat secara optimal. Konon lagi, dalam menghadapi musibah yang berpotensi mengancam kesehatan serta keselamatan rakyat, patut menjadi skala prioritas.
“Kami selalu siap untuk dikritisi, supaya dapat bekerja secara maksimal. Peran pers sangat penting, dalam menyuarakan harapan masyarakat dan itu menjadi evaluasi bagi kami, untuk bisa berbuat yang terbaik,” ungkapnya.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, 93 pejabat eselon III dilantik secara estafet dan bergilir, pada instansi masing-masing sejak tadi pagi, guna menghindari aktifitas keramaian. Namun, tetap dengan menjaga jarak serta mengenakan APD sesuai standar WHO. (Bahrul)