Pasca Reformasi Korupsi Semakin “Gila”

- Administrator

Sabtu, 4 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : DJ Sembiring

Siang itu, gemuruh suara mahasiswa yang menggelar aksi demo, tumpah ruah di jalanan ibukota menuntut reformasi total. Bau asap dari kobaran api ban terbakar, di depan gedung DPR RI kian menambah ketegangan suasana. Ribuan massa terus berteriak “Turunkan Soeharto”.

Kenangan itu masih terngiang dalam sanubari setiap warga negara Indonesia, tepatnya 21 Mei 1998 akhirnya Presiden Soeharto lengser, setelah 32 tahun berkuasa memimpin negeri ini. Seluruh rakyat menyambut gembira, reformasi telah dimulai dengan harapan adanya perubahan sistem pemerintahan yang lebih baik, tanpa korupsi, kolusi dan nepotisme. Sehingga, masyarakat dapat hidup sejahtera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Namun, seiring perjalanan waktu yang bergulir, ternyata harapan-harapan mulia ini menjadi sirna, akibat keserakahan para elit politik yang mengaku reformis, berhasil mengambil alih kekuasaan. Lalu dengan segala tipu daya, bersama kroni-kroninya mereka menggerogoti republik ini.

Meski 24 tahun sudah reformasi bergulir, tapi harapan masa depan lebih baik dari kepemimpinan orde baru, belum menjadi kenyataan. Dengan kondisi tersebut, kita dapat memetik suatu pelajaran yang sangat penting, bahwa pemerintahan perlu memiliki kewibawaan. Disamping itu, dalam mengelola negara diperlukan sikap negarawan yang disiplin dan tegas, bukan hanya sebatas retorika seolah terbuka demi demokrasi yang semu. Lalu, membiarkan korupsi merajalela di semua sektor lembaga pemerintah, serta berbagai instansi negara.

Setelah dua dekade lebih era reformasi, KKN makin subur di negeri tercinta kita dan hingga saat ini semakin menggila. Hampir di semua lini, indeks korupsi terus meningkat seperti tak terkendali. Bahkan, kebebasan berekspresi yang dijamin undang-undang, kian dibatasi demi kenyamanan oligarki.

Sehingga, kita semua patut mengingat bahwa mandat rakyat, melalui pemilu dan pilpres 2024 mendatang, sangat menentukan kepemimpinan bangsa di masa depan. Seluruh masyarakat tanah air, sudah seharusnya menyalurkan aspirasi politik sesuai hati nurani, demi menyelamatkan negara ini dari ambang kehancuran.

Sebuah pilihan kita dalam pileg, pilkada maupun pilpres 2024 mendatang, sangat menentukan nasib dan masa depan dalam membangun dan menjaga negara kita tercinta ini. Rakyat perlu mengingat bagaimana sejarah orde baru hingga era reformasi ini, supaya tidak lagi tergiur dan hanyut dengan janji-janji para politisi yang kerap mendustai rakyat. Karena kini kenyataan yang kita rasakan, sebenarnya berbalik arah dengan gambaran sukses yang diilustrasikan oleh penguasa negeri.

Mau tidak mau, semua pihak sepatutnya berani mengakui, tentang kekurangan dan kekhilafan yang sedang berlangsung di depan mata publik. Hal itu, juga tidak lah tabu untuk dibicarakan di alam demokrasi. Semoga tulisan ini bermanfaat, serta mampu membuka hati kita tentang perjalanan bangsa dan negara yang sangat kita cintai. Sehingga, kelak kita akan selalu menjauhkan diri dari politisi yang berupaya menyuap kita demi memilih mereka, karena kelak mereka juga akan terus menggerogoti negara kita melalui kekuasaan yang telah kita mandatkan, untuk mengatur sistem pemerintahan d Indonesia.

*Penulis merupakan pengamat sosial yang menjabat Wakil Ketua Umum DPP Corruption Investigation Commite.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Sering di Bilang Nakal? Bisa Jadi Anak Anda Perlu Pemahaman, Bukan Hukuman
Bireuen Kota Santri: Menggali Potensi Ekonomi Berbasis Syariah
Dirjenpas Menolak Fraud, Langkah Maju Untuk Reformasi Pemasyarakatan
Alpajuli Darat Kumandangkan Persatuan Indonesia
MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue
PERPUU NO. 2 TH 2022 CIPTA KERJA DAN UNJUK RASA BURUH 10-11 AGU 2023
Can Indonesia beat Argentine?
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Tangani Permasalahan Depo BBM Plumpang

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 18:33 WIB

Sering di Bilang Nakal? Bisa Jadi Anak Anda Perlu Pemahaman, Bukan Hukuman

Kamis, 3 April 2025 - 16:16 WIB

Bireuen Kota Santri: Menggali Potensi Ekonomi Berbasis Syariah

Senin, 6 Mei 2024 - 16:21 WIB

Dirjenpas Menolak Fraud, Langkah Maju Untuk Reformasi Pemasyarakatan

Rabu, 24 Januari 2024 - 19:04 WIB

Alpajuli Darat Kumandangkan Persatuan Indonesia

Selasa, 28 November 2023 - 16:28 WIB

MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue

Berita Terbaru

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST menandatangani kesepakatan Ranwal RPJM 2025-2029 di Gedung DPRK,Ā KamisĀ (15/5)

NANGGROE

Kesepakatan Ranwal RPJM 2025-2029 Diteken

Kamis, 15 Mei 2025 - 19:52 WIB

Sejumlah pegawai BPKD yang sedang bekerja lembur, hingga malam hari mempersiapkan dokumen pencairan ADG,Ā RabuĀ (14/5)

NANGGROE

ADG Puluhan Gampong di Bireuen Cair

Rabu, 14 Mei 2025 - 19:19 WIB

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST didampingi Sekdis Pendidikan dan Kebudayaan, Zamzami S.Pd MM meninjau lokasi kebakaran SDN 2 Bireuen, RabuĀ (3/5)Ā siang

NANGGROE

Bupati Sikapi Dampak Kebakaran SDN 2 Bireuen

Sabtu, 3 Mei 2025 - 17:24 WIB

Bangunan SDN 2 Bireuen terbakar, Sabtu (3/5) dini hari

PERISTIWA

SDN 2 Bireuen Terbakar

Sabtu, 3 Mei 2025 - 14:14 WIB

NANGGROE

Warga Bireuen Sesalkan Berita Menyerang Pribadi Bupati

Jumat, 2 Mei 2025 - 20:34 WIB