LHOKSEUMAWE|METRO ACEH-Akibat panen serentak pada sejumlah daerah di Aceh dan Sumatera Utara, harga cabai dilaporkan merosot tajam. Komoditas ini, terpantau melimpah dengan harga murah di kawasan pasar Pusong Kota Lhokseumawe, Kamis (14/2).
Beberapa pedagang saat ditemui awak media ini mengaku, anjloknya harga cabai dipengaruhi pasokan yang banyak, melebihi kebutuhan pasar. Sehingga, agar tidak membusuk maka dijual dengan harga cukup murah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah sumber pedagang kepada Metro Aceh menuturkan, rata-rata harga cabai merosot hingga 50 persen sejak sebulan terakhir. Seperti cabe merah, jika sebelumnya menembus level Rp 35 ribu per kg, kini hanya dijual seharga Rp 15 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit yang awal 2019 mencapai Rp 38 ribu per kg, kini anjlok Rp 22 ribu per kg.
“Harga cabai memang menurun drastis sejak sebulan ini, karena faktor jadwal panen yang bersamaan, maka stoknya melimpah, sehingga harus dijual murah,” ungkap Nazar salah seorang pedagang.
Sementara komoditas bahan dapur lain, seperti bawang merah dan bawang putih juga tidak stabil. Biasanya, harga bawang merah dipasaran Rp 32 ribu per kg, saat ini hanya Rp 22 ribu per kg. Tapi, khusus harga bumbu masak itu sering berfluktuasi, tergantung stok di pasaran.
“Kami prihatin dengan merosotnya harga cabai, kasihan petani yang telah berusaha keras untuk menghasilkan komoditas ini. Tetapi, saat musim panen tiba secara bersamaan, harganya langsung terperosok,” ungkap sumber pedagang lainnya.
Dia menyebutkan, sayur mayur juga lagi anjlok, seperti Wortel yang dulunya Rp 8 ribu, kini hanya Rp 4 ribu pe kg. Namun, harga Tomat stagnan pada level Rp 10 ribu per kg. (Yola Novita)