BIREUEN|METRO ACEH-Bahaya sedang mengincar warga Kabupaten Bireuen, yang mengalami musibah kebakaran. Pasalnya, lima unit armada pemadam kebakaran (damkar) dilaporkan dalam kondisi rusak parah, sehingga berpotensi menghambat upaya pemadaman ketika terjadi kebakaran.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh, Rabu (13/2) malam menyebutkan, enam mobil pemadam kebakaran kini sedang mengalami kerusakan, pada mesin penyedot air dan kerusakan lainnya, tapi tidak
bisa diperbaiki, akibat belum ada anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, Damkar Jingler 01 mengalami kebocoran di bagian tanki, serta mesin penghisap. Lalu Damkar 02 hibah dari Pemkab Aceh Utara, penghisap air tidak lagi bisa berfungsi tapi bisa digunakan untuk menyemprot.
Damkar 06 Bantuan Bank Aceh, memang sedang ditangani, dan telah dipesan sparepart nya namun belum sampai ke Bireuen. Damkar 08 rusak mesin hisap air, serta setelan gas tinggi belum bisa diperbaiki. Kemudian Damkar 10 juga mengalami problem mesin penghisap air plus rem blong.
“Dengan kondisi armada damkar seperti ini, bukan saja menjadi kendala utama untuk proses pemadaman kebakaran, tapi juga beresiko bagi pengemudi saat melaju dalam kecepatan tinggi. Supaya cepat tiba di lokasi musibah kebakaran,” ungkap Danru B, Safrizal didampingi supir Damkar 01, Murdani kepada Metro Aceh saat ditemui di markas pemadam tadi pagi.
Meski begitu, pihaknya tetap berupaya melaksanakan tugas, dengan berbagai keterbatasan peralatan. Karena, untuk menyuplai air ke tanki armada lainnya, petugas terpaksa menyiasati dampak kerusakan armada, dengan menurunkan unit Damkar 05 yang berfungsi mengisi dan menampung air, untuk armada lain yang masih rusak parah.
Tapi, jika armada 05 kehabisan air maka semua unit lain, harus berhenti bekerja memadamkan api, karena harus menunggu armada damkar itu kembali, setelah mengisi air lagi di lokasi tertentu.
“Kami sudah menyampaikan ke Kalak BPBD Bireuen, tentang kerusakan ini. Tapi, belum mendapat solusi sehingga kita berharap, pemkab memperhatikan persoalan tersebut. Sehingga petugas pemadam bisa bekerja secara optimal, aman bagi dirinya sendiri maupun aksi pemadaman tidak dicemooh oleh warga di lokasi kebakaran, akibat kecewa atas kekurangan tim Damkar Bireuen,” tukas Safrizal.
Kepala Pelaksana BPBD Bireuen Sudirman dikonfirmasi media ini terkait persoalan itu tadi pagi mengaku, pihaknya sudah menerima informasi itu, dan akan mengajukan perbaikan melalui anggaran perubahan, atau APBK P 2019 mendatang.