BIREUEN | METRO ACEH -Besarnya jumlah anggaran yang dikelola Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota, seharusnya mampu menekan angka kemiskinan di bumi serambi Mekkah. Belum lagi, triliunan rupiah dana otonomi khusus Aceh (DOKA) yang dikucur setiap tahun dari APBN, belum memberi solusi berarti untuk memacu pertumbuhan ekonomian rakyat.
Persoalan itu, menjadi perhatian serius dan disoroti Presiden Jokowi, seperti yang diungkapkannya dihadapan ribuan tamu dan undangan pada acara Kenduri Kebangsaan, di komplek sekolah Sukma Bangsa Bireuen, Sabtu (22/2). Kepala Negara mengaku, pemerintah pusat siap memberi asistensi dalam pengelolaan DOKA, agar lebih efektif dan efesien demi kepentingan rakyat Aceh.
“Saya hanya ingin mengatakan bahwa, bagaimana tata kelola keuangannya dan governance nya, harus tepat sasaran. Anggaran besar ini untuk rakyat, jadi harus dirasakan rakyat. Itu yang masih jadi tanda tanya saya, tadi bang Surya Paloh menyampaikan perlu asistensi. Saya ingin bertanya, perlu gak. Kalau memang iya, besok pagi saya siap memberi asistensi,” ungkap Jokowi disahuti tepuk tangan ribuan hadirin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, selain sumber APBD (APBA-red) sebesar Rp 9 Triliun, pemerintah pusat juga memberikan bantuan dana Itu sebanyak Rp 8 Triliun. Sehingga mencapai Rp 17 Triliun, belum lagi APBK pada 23 kabupaten/kota yang semuanya patut dikelola secara baik, serta dapat bermanfaat bagi publik.
Dia mengaku, Aceh memperoleh anggaran yang tidak sedikit, sehingga bupati/walikota dan gubernur fokus dan prioritas mengelola dana yang ada, untuk meningkatkan kemakmuran rakyat, lewat program-program tepat sasaran.
Selain itu, pada kesempatan tersebut Jokowi juga menyampaikan sejumlah persoalan Aceh lainnya. Termasuk, masalah MoU Helsinki yang kini sedang ditelaah oleh pemerintah pusat. Lalu, rencana investasi Uni Emirat Arab di Aceh, telah dibahas bersama Gubernur Nova Iriansyah. Bahkan, awal Maret mendatang delegasi dari Jakarta dan Aceh, akan bertolak ke Dubai untuk menindaklanjuti rencana ini agar segera terealisasi.
Pada bagian akhir sambutannya, Kepala Negara ini turut menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Sukma Bangsa, beserta Forbes DPR RI dan DPD asal Aceh yang telah menggagas acara Kenduri Kebangsaan di Bireuen. Jokowi mengaku, memiliki hubungan kedekatan dengan wilayah ini, saat masih bekerja di Bener Meriah dan sering bolak-balik ke Lhokseumawe pada tahun 1995-1997 silam. (Bahrul)