BIREUEN|METRO ACEH-Penyebaran virus corona (COVID-19) yang kini semakin mengkhawatirkan, sepatutnya menjadi perhatian semua pihak untuk mendukung langkah pemerintah, dalam mengatasi wabah itu. Seluruh keuchik (kepala desa-red) di Kabupaten Bireuen, diinstruksikan segera menyikapi kondisi ini, sebagai garda terdepan mencegah dan mengantisipasi menyebarnya virus tersebut.
Demikian diungkap Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bireuen, Bahrul Fazal kepada media ini, Senin (23/3). Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh, hingga hari ini tercatat 579 orang di Indonesia terpapar COVID-19, serta 39 diantaranya meninggal dunia.
“Kondisi tersebut patut kita waspadai, dengan melakukan langkah-langkah antisipasi penyebaran COVID-19, hingga ke seluruh pelosok desa. Demi melindungi masyarakat dari ancaman penyebaran wabah ini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia meminta, seluruh keuchik beserta perangkat desa di Kabupaten Bireuen, dapat turut serta mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi ancaman COVID-19, dengan berbagai langkah yang harus dilakukan menyikapi kondisi ini. Diantaranya, setiap keuchik segera berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di kecamatan-kecamatan. Agar tim medis bisa turun ke desa, guna memberi edukasi tentang pengenalan, pencegahan, penyebaran dan penindakan virus itu kepada kader posyandu, serta TP PKK gampong dibawah supervisi bidan desa.
Sehingga, kader yang telah mendapat pembekalan dan pemahaman tentang isu virus itu, segera mensosialisasikan ke rumah-rumah warga. Selain juga, para keuchik mendorong masyarakat untuk bisa mempersiapkan tempat cuci tangan dan kaki, dilengkapi sabun di depan rumah masing-masing, supaya dapat membersihkan diri sebelum masuk ke rumah, agar steril dan keluarga terjaga dari ancaman virus berbahaya itu.
Selanjutnya, pemerintah gampong wajib menghimbau warga, mengurangi aktifitas di luar rumah, jika memang tak terlalu penting. Kemudian, APDESI turut menginstruksikan seluruh keuchik dapat menghentikan kegiatan keramaian, baik pesta perkawinan atau aktifitas lain yang tidak mendesak. Kemudian, perangkat desa lebih pro aktif mendata identitas warga yang berada di luar daerah, atau di luar negeri. Jika ada yang pulang kampung, supaya segera dilaporkan, guna dilakukan pemeriksaan kesehatan.
“Setiap gampong harus menyediakan alat pengukur suhu badan, untuk dapat dipergunakan oleh Bides dalam memantau warga. Apabila ada keluhan demam, batuk dan pilek, disamping itu memantau kondisi kesehatannya,” pinta Bahrul Fazal.
Kemudian, setiap warga yang memiliki keahlian menjahit, agar difungsikan untuk membuat masker yang bisa menahan percikan air liur dan melindungi dari kontaminasi udara tidak sehat, termasuk mengurangi potensi penyebaran virus ini. Dia turut mendesak, kerjasama seluruh elemen masyarakat dan perangkat desa, untuk melaksanakan doa tolak bala usai shalat magrib di rumah masing-masing.
Keuchik juga tak bosan-bosan untuk terus menghimbau warga, supaya dapat menjaga kebersihan lingkungan, sebagai upaya pencegahan dini dari ancaman wabah penyakit. APDESI berharap, agar masyarakat seluruh pelosok desa di Kabupaten Bireuen, selalu terlindungi dari ancaman COVID-19.
“Kita harus selalu tetap waspada untuk menjaga diri dan keluarga, dari wabah virus ini. Terus lakukan upaya mencegah penyebaran COVID-19, sehingga tak ada masyarakat kita yang terjatuh di jalan, akibat terpapar pandemi berbahaya ini,” tukasnya. (Jamaluddin)