BIREUEN|METRO ACEH-Aksi demo yang digelar Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bireuen (AMPB) di DPRK Bireuen, Senin (8/10) dilaporkan ricuh dan nyaris timbul bentrok massal.
Gara-gara salah satu oknum wakil rakyat dari Partai Golkar, dinilai menyinggung para pengunjuk rasa yang menuntut, agar legislatif membatalkan pembelian mobil mewah untuk Bupati Bireuen, dari sumber APBK-P 2018 seharga Rp 1,9 M.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Puluhan demonstran yang tergabung dan mengatasnamakan diri AMPB, mulai berorasi di depan gedung parlemen yang dikawal ketat aparat kepolisian, serta Satpol PP sejak tadi siang. Semula, para pendemo ditemui oleh Ketua DPRK dan Wakil Ketua selaku unsur pimpinan lembaga legislatif.
Namun, tiba-tiba muncul seorang wakil rakyat yang dikenal dengan panggilan Keuchik Min atau Muhammad Amin. Kader Partai Golkar ini, diduga tak senang terhadap pengunjuk rasa, karena memprotes pengadaan satu unit mobil Land Cruiser Prado untuk bupati yang juga Ketua DPC Golkar itu.
Sontak saja, puluhan pendemo berang serta tersulut emosi, bahkan mencoba meninju anggota DPRK Dapil 1 ini. Gara-gara kericuhan ini, pimpinan dewan dan oknum wakil rakyat itu, langsung masuk dan batal mememui pengunjuk rasa.
Beruntung situasi ini tak berlangsung lama, karena polisi cukup sigap untuk mengendalikan situasi di lapangan. Lalu, pimpinan beserta anggota DPRK bersedia menerima 10 delegasi pendemo yang diperkenankan masuk ke pekarangan gedung parlemen.
Meski hanya duduk di halaman tanpa alas, tetapi pengunjuk rasa sambil duduk bersila diterima oleh unsur pimpinan beserta sejumlah wakil rakyat periode 2014-2019.
Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad kepada perwakilan pendemo mengaku, pihaknya sangat terharu atas aksi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat sipil untuk menyampaikan aspirasi ke dewan.
[fvplayer src=”http://metroaceh.com/wp-content/uploads/2018/10/VID-20181008-WA0021.mp4″ width=”640″ height=”432″]
Dia menjelaskan, aspirasi pendemo ino akan disampaikan dalam rapat Banmus dan diteruskan kepada fraksi-fraksi di DPRK.
“Dalam seminggu ini, surat tuntutan pendemo yang sudah kami terima akan dibahas dalam rapat Bamus, nanti hasilnya disampaikan kembali kepada perwakilan pendemo dengan mengirim surat,” sebut Ridwan Muhammad.
Ditambahkannya, dewan segera membahas tuntutan ini, sementara itu tuntutan juga disampaikan kepada bupati atau eksekutif.
“Dewan sudah mengesahkan pengadaan mobil itu dalam APBK-P 2018, sehingga kalaupun ditinjau ulang, maka hanya bisa dilakukan oleh tim evaluasi provinsi,” jelas Kader Partai Aceh ini .
Setelah mendapatkan tanggapan dari dewan dan menyerahkan tuntutan, para pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri dengan tertib meninggalkan gedung DPRK Bireuen (MA-04)