BIREUEN| METRO ACEH – Ratusan warga Kabupaten Bireuen dilaporkan menjadi korban penipuan, berkedok investasi bodong melalui aplikasi penghasil duit CSP Mine. Puluhan miliar rupiah uang masyarakat “melayang”, akibat dirampok secara sistematis oleh pengelola sistem aplikasi ini sejak sepekan terakhir.
Ironisnya, korban penipuan aplikasi CSP Mine menyasar berbagai kalangan yang menanamkan modal, melalui program penghasil uang ini. Diantaranya politisi, pengusaha, polisi, pengacara, wartawan, pejabat daerah, kepala desa serta warga biasa yang mencoba memperoleh laba besar tanpa harus lelah bekerja.
Apa itu CSP Mine yang membuat korban menjerit, setelah tidak bisa lagi menarik uang yang sudah disetor. Padahal, sejak dua pekan terakhir setiap member dapat meraup keuntungan hingga ribuan dolar per hari, sehingga membuat masyarakat di Bireuen sangat tertarik dan antusias menyetorkan uang di rekeningnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
CSP Mine ini adalah aplikasi penghasil uang, dengan cara menggunakan sistem mining dan member harus menyewa mesin agar bisa berinvestasi melalui aplikasi ini, investasi akan disesuaikan dengan kurs dolar. Semula, keuntungan harian terus masuk ke akun member, serta dapat dicairkan kapan pun. Sungguh mudah memperoleh uang dalam jumlah besar. Sehingga, tiba-tiba saja sistem penghasil uang itu menjadi serbuan warga, khususnya mereka-mereka yang mempunyai modal.
Belakangan CSP Mine heboh karena member tak bisa lagi mencairkan dananya. Parahnya lagi, aplikasi ini juga tak dapat diakses dan admin yang selama ini terhubung dalam WAG, tiba-tiba loss contact. Konsultan yang semula meminta mereka menyetorkan dana juga ikut kabur dan tak bisa dihubungi. Modus yang digunakan dengan meminta member, agar menyetorkan sejumlah dana untuk pembelian mesin mining atau penambangan. Dengan menambang, member bisa mendapat uang.
Semula, para member dapat melakukan proses penarikan atau withdraw, sehingga telah membangun kepercayaan dan para member semakin ramai. Setelah itu muncul berbagai penawaran, dengan menjanjikan keuntungan kembali hanya dalam tujuh hari. Misalnya, menyetor US$ 50 dan dalam tempo satu minggu berpenghasilan US$ 50.
“Saat ini member CSP Mine di Kabupaten Bireuen, mencapai ratusan orang dengan nilai investasi bervariasi. Jumlahnya, ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah per orang,” ungkap salah seorang korban yang enggan dituliskan namanya.
Sumber itu mengaku, investasi ilegal itu telah merambah ke Bireuen sejak awal November ini. Karena semula hasilnya jelas, maka dia tertarik mengikuti langkah upline yang sukses memprospek dirinya. Lalu, setelah mengikuti program tersebut dan berhasil mendapatkan uang besar dengan sangat mudah, para member lantas menambah jumlah investasi mereka agar semakin besar keuntungannya.
Namun, sejak 12 November lalu tiba-tiba akun mereka error dan tak bisa menarik uang, tapi kala itu admin berkelit bahwa sedang terjadi gangguan tehnis. Keesokan harinya, kembali muncul alasan bank tutup hari Sabtu-Minggu. Para member terpaksa bersabar hingga hari Senin, namun tiba-tiba pada hari itu kerusakan sistem masih berlanjut dan pihak admin tidak bisa dihubungi lagi.
“Kami baru tersadar sebenarnya sudah masuk dalam perangkap penipu ini, pelaku melarikan diri dan menutup seluruh akses investasi kami, serta sukses membawa kabur uang para member,” jelas sumber itu dengan nada sedih.
Sementara sumber lainnya mengaku, setelah menyadari menjadi korban investasi bodong ini, mereka mencoba melacak keberadaan admin yang diduga berada di Bogor. Mereka akan segera melapor ke polisi, agar uangnya dapat dikembalikan dari tangan perampok itu. Para member ini, juga berencana meminta tanggung jawab upline yang memprospek mereka dengan bisnis investasi tersebut.
“Ada pula member yang berhutang ke orang lain, untuk menanamkan investasi agar dapat keuntungan besar dan cepat,” sebut sumber yang mengaku malu jika ditulis nama.(Bahrul)