SIGLI METROACEH.com-Hebohnya pemberitaan di media massa menyangkut kondisi T.Muhammad Helmi (7) murid Sekolah Dasar ( SD) Negeri I Pasi Rawa Kota Sigli, yang sebelumnya diduga lumpuh akibat suntikan imunisasi Measles Rubella (MR), beberapa waktu yang lalu. Dalam hal itu pihak RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, memberikan penjelasan menyangkut kondisi korban.
Menurut dr Faisal Sp.A (spesialis anak) kepada wartawan, Senin (13/8), awal kejadian yang menimpa pasien T. Muhammad Helmi (7) yang semula dirawat di Puskesmas Kota Sigli. Namun karena yang bersangkutan demam, meski sudah diberikan obatnya tetapi kondisinya tetap belum membaik. Setelah itu, bocah ini dirujuk ke RSUD Tgk Chik Ditiro agar cepat tertangani. “Saat saya periksa Helmi demam tapi kakinya masih bisa digerakkan, hanya tidak bisa berjalan secara normal saja. Sehingga kami anjurkan untuk dirawat,” jelas dr Faisal.
Setelah itu, Helmi tetap menjalani perawatan di ruang poli anak, dia dirawat selama 6 hari dengan pemeriksaan lengkap di laboratorium, cek darah, urin serta dilakukan foto. Lalu dievaluasi secara rutin terhadap pasien tersebut.
“Memang saat itu kondisi pasien demamnya sudah hilang dan belum bisa berjalan secara normal, karena masih lemah dan masih merasa nyeri pada kakinya,” sebut dr Faisal.
Dia melanjutkan, lalu pihak rumah sakit berdiskusi dengan orang tua pasien, akhirnya memutuskan pada Sabtu (11/8) dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, untuk mendapatkan terapi yang lebih baik dan yang terpenting mengetahui apa faktor yang mendasari, sehingga pasien mengalami demam kemudian tidak bisa berjalan secara normal
“Kami terus melakukan pemantauan terhadap pasien yang dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, untuk mengetahui perkembangam kondisinya,” ijar dr Faisal.
Dia menjelaskan, saat ini pihak rumah sakit tidak bisa menyampaikan secara detil penyebab pasien itu demam dan nyeri pada kaki, karena itu merupakan kewenangan Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang menyampaikannya. Kemudian berdasarkan keterangan orang tua pasien, Fahmi kepada tim medis mengaku Helmi demam sejak tiga hari, sebelum launching vaksin MR oleh Dinkes setempat, di SDN 1 Pasi Rawa, 1 Agustus 2018.
Akan tetapi, pada hari lauching imunisasi MR itu, kondisi Helmi sudah mulai membaik setelah dirawat di Puskesmas Kota Sigli, sehingga kembali bersekolah. Namun karena ada kegiatan imusasi MR, Helmi menjalani penyuntikan bersama siswa lainya.
“Setelah penyuntikan itu kondisi badan Helmi demam lagi, nyeri pada kaki dan lemas untuk berjalan. Lalu, dibawa ke puskesmas setempat, namun karena tidak membaik akhirnya dirujuk ke RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli,” papar dr Faisal meniru ucapan orang tua Helmi (MA 13).