BIREUEN|METRO ACEH-Empat residivis spesialis pembobol toko kelontong, antar kota antar kabupaten akhirnya “lumpuh” ditangan tim opsnal Satreskrim Polres Bireuen. Dua diantara pelaku itu terpaksa dihadiahi timah panas, karena berusaha melawan petugas saat diciduk di warkop kawasan Ronga-ronga, Bener Meriah.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh, Selasa (2/4) menyebutkan, kawanan pencuri ini membobol toko UD Barona, di jalan Pengadilan Lama No 779 Bireuen, Kecamatan Kota Juang. Aksi pencurian dengan pemberatan itu, terekam kamera CCTV kala para pelaku lagi membongkar isi toko, serta menjarah ratusan bungkus rokok, Minggu (31/3) pukul 04.30 wib.
Misran (39) warga Meunasah Capa, Kecamatan Kota Juang selaku pemilik toko itu, baru menyadari menjadi korban pencurian ini sekitar pukul 06.00 wib. Dia kaget, melihat tokonya berantakan dan puluhan slop rokok berbagai merk, ludes disikat pencuri. Lantas, dia melaporkan kejadian itu ke polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan berbekal petunjuk dari rekaman CCTV, petugas lalu melakukan profilling guna mengidentifikasi pelaku. Setelah berhasil mendeteksi wajah para pencuri ini, selanjutnya petugas mengejar semua kawanan itu hingga ke Kabupaten Bener Meriah.
Alhasil, hanya berselang beberapa jam dari aksi pencurian ini, polisi langsung berhasil menyergap pelaku di salah satu warung kopi kawasan Ronga-ronga. Saat hendak ditangkap, dua diantaranya berusaha melawan petugas. Sehingga, terpaksa ditembak pada bagian kaki.
Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK M.Si melalui Kasatreskrim, Iptu Eko Rendi Oktama SH kepada Metro Aceh menyebutkan, keempat pelaku yang diringkus yaitu Rusli bin Yakop (56) dan Masran Ali bin Ishak (22), keduanya warga Cot Geulumpang, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur. Lalu, Muntasir bin Hasan (30) warga Desa Blang Cut, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara dan Marzuki bin Ramli (38) warga Desa Karieng, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen.
“Dalam menjalankan aksinya, para pelaku menggunakan Toyota Avanza yang diparkir di depan toko. Kemudian, mereka membongkar gembok pintu dan masuk mengambil seratusan slop rokok merk Gg, Mos, Mustika, Markopolo, GP, Dunhil, Gudang Garam Hijau, Panama dan Chip,” jelas Eko.
Disebutkannya, karena toko dilengkapi dengan kamera pengintai, sehingga memudahkan polisi mengungkap kasus ini, dengan menggunakan tehnologi yang dimiliki Polri. Diantara keempat pelaku diduga sebagai residivis itu, dua harus dilumpuhkan karena melawan petugas.
“Kami terpaksa menempuh upaya yang terukur, karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap,” ungkap Eko yang memimpin pengejaran tersebut kemarin sore. (Bahrul)