BIREUEN|METRO ACEH-Akibat hubungan arus pendek (korsleting) listrik, satu unit rumah di Desa Bantayan, Kecamatan Pandrah musnah terbakar serta seluruh isinya ludes dilahap si jago merah, Senin (4/2) malam.
Informasi yang dihimpun Metro Aceh di TKP, peristiwa naas yang memusnahkan kediaman keluarga Ramli Hanafiah (41), terjadi sekitar pukul 21.30 wib. Saat itu, pemilik rumah sedang menjenguk dua anak mereka pada salah satu dayah di kawasan Jeunib.
Meski tim Damkar BPBD Bireuen melaju kencang, untuk mencapai lokasi secepat mungkin, namun bangunan konstruksi kayu, beserta isi tak ada yang berhasil diselamatkan. Akhirnya, petani itu hanya pasrah menyaksikan rumahnya menjadi arang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ramli Sulaiman saat ditemui awak media ini tadi malam, tampak shock dan sangat terpukul. Bahkan, dia tidak dapat dimintai keterangan seputar musibah itu, yang telah merenggut seluruh harta bendanya. Namun, menurut keterangan dari warga, ketika rumah itu disambar kobaran api, korban lagi bersama isteri, Nurimah (36) dan anak bungsu mereka Yulis (6). Sedang berada di dayah, menjenguk Julia (16) serta Syahrul (13) yang berlokasi cukup jauh dari rumah.
Ketika dijambangi Metro Aceh sekira pukul 22.30 wib, terlihat Keuchik Bantayan, A Gani (65), Kepala Dusun Harapan, Sulaiman (45) serta Ketua RAPI lokal barat, Nanda ikut menemani Ramli yang ditimpa musibah itu.
Menurut keterangan tetangga korban ini, Asmawati (37), kejadian itu awalnya diketahui oleh anaknya Raudhatul Jannah (19), yang lagi tidur. Karena ada suara mencurigakan, lalu memberitahu ke ibunya itu.
“Begitu kami keluar mencari tahu suara yang berisik itu, kami terkejut melihat api menyala dari arah dapur. Lalu, secara spontan saya berteriak minta tolong. Tak lama kemudian, warga berhamburan keluar rumah untuk memadamkan kobaran api,” ungkap Asmawati.
.
Selanjutnya, warga juga menghubungi petugas pemadam kebakaran, tetapi api terus membesar dan membakar semua sudut rumah. Sehingga, masyarakat tidak bisa menyelamatkan adapun dari dalam rumah, termasuk satu unit seoeda motor Yamaha Mio, yang ikut musnah dilahap si jago merah.
“Ketika kami tiba di lokasi ini, kobaran api semakin membesar. Kondisi rumah terkunci pula, jadi kami hanya berusaha menyiram untuk mencegah api merembet ke rumah tetangga,” sebut Sulaiman salah seorang saksi mata.
Tiga unit armada pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Bireuen, tiba 30 menit kemudian dan turut membantu memadamkan sisa kobaran api, serta hanya mampu dan melakukan pendinginan, karena kondisi rumah sudah ludes.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan, SIk.,MSi melalui Kapolsek Pandrah Ipda Ahmad Syukri,SH didampingi Camat Teguh Mandiri Putra,SSTP kepada Metro Aceh mengaku, sumber api diduga akibat korsleting listrik. Karena penghuni tidak ada di rumah, maka peristiwa itu tidak diketahui sehingga api membesar.
“Tindakan yang kami lakukan dengan menurunkan personil, ke lokasi yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Mapolsek Pandarah. Selanjutnya ikut membantu tim damkar, serts mengamankan lokasi sembari menanti tim Dinsos Bireuen turun, mengantarksn bantuan masa panik,” ujar Ahmad Syukri kepada media ini. (Rahmat Hidayat)