Taicing: Pemerintah mengalihkan subsidi BBM jadi dana bansos untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintahmengalihkan subsidi BBM menjadi dana bantuan sosial(bansos). Dengan cara ini, maka penyaluran subsidi akan lebihtepat sasaran karena diterima langsung oleh kelompokmasyarakat rentan miskin.
Bantuan diberikan dalam tiga skema dengan total dana subsidiRp24,17 triliun. Skema pertama, Bantuan Langsung Tunai(BLT) sebesar Rp12,4 triliun. Bantuan ini akan diberikan kepada20,65 juta keluarga penerima manfaat. Masing-masing akanmenerima Rp600 ribu yang dibagi dalam dua termin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Skema kedua ada Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang rencananya akan diberikan kepada 16 juta pekerja. Syaratpenerima adalah pekerja dengan gaji Rp3,5 juta per bulannya. Masing-masing akan mendapatkan bantuan dana senilai Rp600 ribu. Total nilai bantuan BSU sebesar Rp9,6 triliun.
Ketiga, dana bantuan subsidi pemerintah melalui anggarandaerah dari pos Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana AlokasiUmum (DAU) senilai 2 persen. Bantuan ini akan ditujukanuntuk sektor transportasi umum, ojek, nelayan, juga jenisbantuan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Total bantuan ini mencapai Rp2,17 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, pengalihan subsidiBBM menjadi Bansos tersebut bertujuan untuk meningkatkandaya beli masyarakat di tengah tekanan kenaikan harga bahan-bahan pokok. Tujuan lebih lanjutnya untuk mengurangi angkakemiskinan.
Bansos sudah dimulai diberikan kepada penerima sejak Rabu (31/8) kemarin. Kucuran bantuan akan bertahap dilakukansampai akhir Desember 2022. (KataData)