SIGLI|METROACEH-Konflik akibat saling klaim tapal batas antar Desa Ujong Pie dan Desa Sagoe, di Kabupaten Pidie kini semakin memanas. Bahkan, gara2 aset tanah lapang diperbatasan kedua desa, nyaris memicu bentrokan pagi Sabtu (20/10).
Beruntung, aparat kepolosian dari Polres Pidie diperkuat satu peleton Brimob, berhasil mengamankan lokasi dan mencegah terjadinya aksi bentrok massal.
Pantauan Metro Aceh di lokasi, ratusan massa dari dua kubu, mendatangi lokasi lapangan bola yang kini masih dipersengketakan. Mereka membawa parang, pisau dan kayu untuk menyerang, guna mempertahankan objek sengketa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Awalnya, warga Desa Ujong Pie sedang bergotong-royong membersihkan lapangan, namun tiba-tiba datang kelompok warga Sagoe, melarang aktivitas pembersihan di lahan bermasalah itu. Karena kedua kubu tidak saling menerima, maka situasi sontak saja memanas gara-gara mereka saling menghujat, serta mengeluarkan kata-kata mengejek.
Beruntung, aparat kepolisian begitu sigap mengantisipasi potensi konflik ini. Bahkan, karena telah menjadi atensi maka pengamanan itu, langsung dipimpin oleh Kapolres Pidie, AKBP Andi Nugraha Setiawan Siregar, serts Dandim 0102/Pidie, Letkol ARM Wagino yang ikut turun ke lokasi tadi pagi.
Hingga pukul 11.30 wib warga dari kedua kubu tak juga beranjak, karena ingin mempertahankan tapal batas yang disebut-sebut, masuk dalam wilayah Desa Ujong Pie. Akibat warga bersikukuh dan membandel, petugas yang berusaha menghalau massa, sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara. Namun, tak lama kemudian warga kembali berkumpu lagi. (MA 13)