JAKARTA|METRO ACEH-Kericuhan aksi demo sejak tadi malam hingga siang ini, yang berbuntut bentrokan antara aparat kepolisian dan massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di sejumlah lokasi. Menyebabkan enam orang tewas terkena tembakan petugas.
Laporan kontributor Metro Aceh Jakarta, Arief Faizullah menyebutkan enam orang meninggal dunia. Korban dari pihak pendemo, rata-rata mengalami luka tembak. Mereka yakni Farhan Syafero (31) di RS Budi Kemuliaan, Adam Nooryan (17) di RSUD Tarakan, Bachtiar Alamsyah dan Rehan Fajari (16) RSAL Mintoharjo, serta Abdul Aziz yang kini berada di RS Pelni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut pantauan awak media ini di lokasi, kronologis bentrokan bermula sekitar pukul 02.10 wib di kawasan Jalan Petamburan III Jakpus, atau tepat depan markas FPI. Kala itu, seratusan massa berkumpul dan terus bertambah. Lantas, Kasat Intelkam Polres Jakbar bersama Ustad Subhan, berhasil menghimbau massa masuk ke dalam markas FPI.
Namun, tiba-tiba dari depan asrama Polri Petamburan, terdengar suara tembakan gas air mata ke arah markas FPI, Sehingga membuat massa FPI marah daan keluar, serta melakukan perlawanan hingga terjadi bentrok massal dengan pihak kepolisian.
Lalu, pukul 04.30 wib pasukan Brimob, Dalmas PMJ, menggunakan Baracuda dan Mobil Watercanon tiba di lokasi kejadian. Kemudian berhasil memukul mundur massa, dipimpin Kapolres Metro Jakarta Barat.
Kemudian, pukul 05.00 wib Kapolda Metro Jaya tiba di lokasi, dan menenangkan massa yang masih bertahan di Gang Petamburan. Hingga pukul 06.35 wib, massa arah Petamburan melempari batu dan petasan kearah pihak Kepolisian yang berada di Jl. KS.Tubun 3. Namun aksi itu berhasil ditangkal, sekitar pukul 06.50 wib massa dapat dipukul mundur dengan tembakkan gas air mata ke kerumunan massa.
Klimaksnya terjadi, sekira pukul 07.40 wib, ketika massa berkumpul kembali dan bertambah banyak, kemudian dapat mendorong mundur pihak aparat kepolisian. Pukul 08.15 wib, kembali terjadi bentrok yang disusul tembakan balasan oleh pihak aparat kepolisian. Karena tembakan diduga beramunisi tajam, diarahkan secara membabibuta ke kerumunan, maka mengakibatkan beberapa orang mengalami luka tembak. Korban selanjutnya dibawa ke RS Pelni dan RS Budi Kemuliaan.
Hingga pukul 09.50 wib, situasi di Jl.KS. Tubun Raya Slipi sampai Fly Over Slipi masih ditutup untuk umum. Pasukan Brimob dan Dalmas, masih melakukan penghalauan terhadap massa yang sampai kini masih melakukan aksi perlawanan. Tembakan gas air mata tak berhenti dilepaskan polisi, guna menghalau demonstran.
Selain enam korban tewas, ratusan lainnya dikabarkan terluka dan saat ini, masih mendapat perawatan intensif dari tim medis pada sejumlah rumah sakit. Diantaranya RS Pelni, RS Budi Kemulian, RSUD Tarakan, RSAL Mintoharjo dan RSCM.
Sedangkan kerugian materil terlihat11 unit mobil ludes terbakar, enam Toyota Avanza, Pajero D 479 WE, Toyota Vios, Kijang Inova, Honda Jazz dan Daihatsu Sirion. Sementara enam kendaraan polisi juga ikut dibakar massa yang meradang, diantaranya Truck Dalmas, Bus Dalmas, Mobil Dinas K9 PMJ, Toyota Agya, Avanza dan Honda Jazz. (Arief Faizullah)