BIREUEN|METRO ACEH- Menyeruaknya kasus dugaan “penjarahan” barang bukti penyeludupan oleh oknum Bea dan Cukai Langsa, mulai mengurai benang merah dibalik misteri praktik culas bisnis haram aparat negara, yang “bermain” dengan para mafia penyeludup dari Aceh Tamiang.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh, Kamis (17/1) menyebutkan, selain petugas Bea dan Cukai (BC) yang diduga terlibat mencuri barang bukti (BB), kini mencuat lagi isu keterlibatan oknum TNI yang menjalankan usaha barang-barang impor seludupan dari Thailand. Malahan, mereka sekeluarga disebut-sebut lancar berperan sebagai pemasok barang ilegal ke Propinsi Aceh, melalui Kuala Langsa.
Ironisnya, alat negara yang digaji tinggi serta dibayar remoneurasi, malah nekat membekingi praktik curang yang sangat merugikan keuangan negara. Akibat barang seludupan, yang dibawa masuk tanpa pajak ataupun cukai oleh para mafia penyeludup. Dan ini, terjadi diera kepemimpinan Presiden Jokowi yang hendak maju lagi, pada pilpres mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah sumber di Kota Langsa menuturkan, pasca mencuatnya kasus “penjarahan” BB seludupan oleh oknum BC di wilayah itu, untuk dijual kembali ke masyarakat seperti dilansir media ini tadi malam. Langsung viral dan mendapat ragam reaksi warga Kota Langsa serta di Kualasimpang. Termasuk, mengecam keras tindakan culas petugas BC, karena dianggap menyelewengkan kepercayaan publik, dan dinilai telah menodai lembaga keimigrasian itu.
“Selain oknum petugas bea dan cukai, ada lagi prajurit TNI di Kualasimpang yang selama ini terlibat jaringan mafia penyeludupan barang ilegal. Karena dia aparat negara, sampai kini masih saja leluasa dan tidak pernah tersentuh hukum,” ungkap sumber media ini.
Dia meminta Korem 011/Lilawangsa, supaya menindak tegas setiap prajurit TNI yang terlibat, ataupun sekedar ikut membekingi aksi penyeludupan yang jelas-jelas merugikan negara. Bukannya dilindungi oleh pihak BC, serta dibiarkan melakukan kecurangan sekehendak hati oleh institusi TNI.
“Kami mendapat kabar, oknum TNI itu ikut melakoni aksi penyeludupan barang ilegal itu. Malah, dia sekeluarga terlibat bisnis haram ini, bahkan untuk menjalani usaha seludupan biar berjalan lancar, mereka sudah memiliki lima unit kapal motor saat ini,” sebut sumber media ini tadi pagi.(Bahrul)