IDI RAYEUK|METRO ACEH – Puluhan warga di sejumlah desa, dikabarkan mengalami sesak nafas dan muntah-muntah, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit, Minggu (24/8) sore. Diduga, masyarakat terpapar gas beracun dari aktivitas pengeboran sumur minyak PT Medco E&P Malaka di Aceh Timur.
Menyikapi kondisi buruk itu, anggota Komisi VII DPR RI, Drs Anwar Idris kepada media ini mengaku, pihaknya melayangkan teguran keras kepada manajemen PT Medco, serta meminta pemerintah khususnya Kementrian ESDM dan Kementrian LHK, maupun instansi terkait agar segera turun ke lokasi, guna meneliti situasi dan melakukan langkah yang efektif, guna memberi kenyamanan bagi warga sekitar areal operasional perusahaan tersebut.
Politisi senior PPP ini menandaskan, jika tak segera ditindaklanjuti, serta terus terjadi pembiaran gas beracun yang mengancam dan membahayakan kesehatan masyarakat, maka Komisi VII DPR RI siap memberi sanksi tegas, bahkan merekomendasikan PT Medco untuk ditutup dan dihentikan operasionalnya di Aceh Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Persoalan masyarakat keracunan akibat gas PT Medco ini, sudah sangat sering terjadi dan mengancam keselamatan masyarakat. Saya heran mengapa tidak ada perbaikan, bahkan seperti dilakukan pembiaran hingga puluhan orang harus dilarikan lagi ke rumah sakit. Kami minta pemerintah harus segera bergerak cepat, menangani kondisi buruk ini,” ungkap Anwar Idris kepada media ini, Senin (25/9).
Disebutkannya, puluhan warga keracunan akibat aktivitas Slickline yang dilakukan PT Medco di CPO Sumur Alur Siwah, Kecamatan Nurussalam sejak akhir pekan lalu, sehingga puluhan warga Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam harus dirawat intensif dan sebagian lainnya kini dilaporkan harus mengungsi ke kantor camat.
Menanggapi persoalan tersebut, manajemen PT Medco E&P Malaka dikabarkan langsung memberi respon cepat, serta berkoordinasi dengan pelayanan kesehatan setempat, agar memastikan masyarakat dapat tertangani dengan baik di rumah sakit umum Daerah Zubir Mahmud.
VP Relations & Security Medco E&P, Arif Rinaldi kepada awak media menuturkan, pihak perusahaan telah menurunkan tim kesehatan, keselamatan kerja dan lindung lingkungan ke lokasi kejadian, serta turut membantu memberi penanganan kesehatan kepada warga.
Arif mengaku, pihaknya bersama instansi terkait segera melakukan identifikasi sumber dan penyebab persoalan itu. Karena saat ini, perusahaan sedang melakukan perawatan fasilitas sumur di lapangan gas Alur Siwah, guna menjaga keandalan operasional.
“Perusahaan akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk melakukan semua upaya penanganan secara maksimal, kami berharap dukungan semua pihak agar bisa tertangani dengan baik,” ungkap Arif. (Bahrul)