BANDA ACEH|METROACEH.COM- Bola itu bulat. Siapa saja berhak mendapatkan juara. Walau salah satu diunggulkan dan diprediksi mampu merengkuh trofi, semuanya langsung berbeda usai pertandingan.
Ya, seolah begitulah yang dialami dua tim SMA Methodist Banda Aceh. Tim putri yang sedari awal begitu optimis mengangkat trofi bergengsi turnamen basket antar pelajar ini, terpaksa dengan suka rela menyerahkan ke SMKN 1 Banda Aceh.
Pantauan di lapangan basket GOR Unsyiah, sejak peluit awal dibunyikan wasit, tim putri Methodist tak hentinya melakukan serangan. Di kwarter pertama tim putri Methodist bermain imbang dengan SMKN 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kwarter kedua, tim putri SMA Methodist kian gesit. lewat umpan-umpan akurat, point demi point berhasil mereka kumpulkan. Dan hasilnya tim putri SMA Methodist menang 21-18. Bahkan kwarter ketiga, permainan tim putri yang dikomandoi Claudia makin trengginas. Selisih empat angka mengakhiri kwarter ketiga tersebut.
Hanya saja, memasuki kwarter keempat, dua pemain andalan tim putri SMA Methodist harus meninggalkan lapangan karena melakukan pelanggaran. Nah, saat itu pula kondisi timnya melemah. Melihat dua pemain tim putri SMA Methodist kena kartu merah, ternyata membawa berkah bagi SMKN 1 Banda Aceh.
Mereka terus menerus memburu point hingga hasil akhir 50 untuk SMKN 1 Banda Aceh dan 46 point bagi SMA Methodist.
Hal yang saja juga dialami tim putra SMA Methodist. Meski kwarter pertama hingga ketiga menang, tapi mimpi buruk itu terjadi di kwarter keempat. Tim putra SMA Methodist gigit jari setelah kalah 43-35 lewat laga yang cukup dramatis.
Sebelumnya, para suporter tim SMA Methodist berniat ingin mengawinkan trofi Honda DBL Aceh Series 2018. Pasalnya, dua tim kesayangan mereka mampu masuk ke babak final. Namun sayang, harapan suporter punah seketika saat melewati waktu 5 menit akhir babak keempat. (wins parinduri)