MALANG|METRO ACEH-Dunia sepak bola Indonesia berduka, sebanyak 127 supporter dan dua petugas dilaporkan tewas akibat kerusuhan yang terjadi saat laga derbi Jatim BRI Liga I, antara Persebaya vs Arema FC di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (1/10) malam.
Insiden tragis itu, bermula usai pertandingan yang dipicu kemarahan Aremania (supporter Arema FC-red) yang kecewa tim kesayangan mereka kalah 3-2, lalu ribuan penonton turun dari tribun timur dan selatan, merangsek ke lapangan serta terlibat friksi dengan aparat. Lantas, kejadian ini direspon petugas dengan menghadang aksi sporadis para suporter itu, serta menembakkan gas air mata. Termasuk, ke arah tribun penonton hingga menimbulkan kepanikan luar biasa.
Akibatnya, ribuan penonton yang panik kena serang gas air mata, panik dan ketakutan lalu berhamburan lari ke pintu keluar. Namun, karena terjadi penumpukan massa yang lagi sesak nafas, sehingga terinjak-injak sampai terkulai lemas dan tewas di tempat. Sedang sebagian lainnya, menghembuskan nafas terakhir di beberapa rumah sakit saat sedang mendapat perawatan. Diantaranya RS Wafa, RS Teja Husada dan RSUD Kanjuruhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua petugas yang menjadi korban dalam laga itu, yakni Briptu Andik dan Briptu Fajar dari Polsek Trenggalek. Dampak peristiwa tragis ini, PSSI menghentikan sementara putaran Liga I hingga dilakukan evaluasi atas peristiwa naas tersebut.
Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat kepada media menyebutkan, ada 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan. Menurutnya, jumlah itu tercatat hingga Minggu dini hari pukul 03.00 WIB,”Dua diantaranya personil Polri yang menjadi korban dalam insiden ini,” ungkapnya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta saat konferensi pers di Malang, Minggu (2/9) pagi. Menurutnya, dari keseluruhan korban diketahui 34 meninggal dunia di lokasi dan sisanya di rumah sakit, saat proses upaya pertolongan.
Dia mengaku, dari 40 ribu penonton yang memadati stadion, ada sekitar 3 ribuan yang masuk ke lapangan usai pertandingan.
Sementara itu, menyikapi tragedi kemanusian ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PSSI menghentikan kompetisi sepak bola Liga 1, hingga selesai dilakukan evaluasi dan perbaikan imbas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang.
“Saya memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1, sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujar Jokowi secara daring di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10).
Jokowi sendiri menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian tragedi sepak bola yang terjadi ini. Sampai berita ini ditayangkan, jumlah korban tewas Tragedi Kanjuruhan 127 orang dan korban luka mencapai 180 orang.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya saudara saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang,” ungkap Jokowi.
Menurut sejumlah sumber Seputar Aceh, jumlah korban tewas masih ada kemungkinan akan terus bertambah. Selain diakibatkan kepulan asap gas air mata, ratusan supporter yang berhamburan juga terjepit dan terinjak-injak, ketika terjadi suasana kepanikan luar biasa, saat petugas melepas tembakan gas air mata yang membabi buta ke arah penonton di tribun. (bahrul)