JAKARTA|METRO ACEH-Kementerian Kominfo dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Siberkreasi dan Kitatama, bekerjasama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Aceh menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Strategi Komunikasi Vaksin COVID-19, Sabtu (27/2).
Saat ini pemerintah sedang menggalakan program vaksinasi COVID-19 gelombang pertama dengan tenaga kesehatan dan pekerja publik sebagai target utama, sejak 13 Januari 2021 dengan Bapak Presiden Joko Widodo sebagai penerima vaksin pertama. Program vaksinasi gelombang kedua rencananya akan dilaksanakan pada bulan April 2021 sampai Maret 2022.
Pengenalan vaksin yang aman, efektif, dan terjangkau menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia untuk melindungi rakyat Indonesia dari infeksi virus COVID-19, menurunkan angka kematian dan juga kesakitan akibat COVID-19, membentuk kekebalan tubuh serta mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Pemberian vaksin merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk mengendalikan penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, vaccine hesitancy atau ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksin merupakan faktor penghambat suksesnya program vaksinasi ini. Adapun program vaksinasi ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah masyarakat dari penyakit berbahaya. Keengganan masyarakat ini muncul dari banyaknya misinformasi seputar vaksinasi yang beredar di masyarakat.
Pelatihan dan dialog ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya program vaksinasi dalam mengatasi COVID-19 dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan komunikasi dalam mengedukasi publik terhadap pentingnya vaksinasi COVID-19 serta mencegah penyebaran disinformasi vaksinasi COVID-19 di Aceh.
Diskusi dibuka oleh Tubagus Arie Rukmantara, Partnership Specialist Unicef Indonesia sebagai pembicara pertama dan dilanjutkan oleh Donny BU dari Tim Komunikasi Publik KPCPEN sebagai pembicara kedua adalah serta dimoderatori oleh Agus Rahmat Budiono, Redaktur Pelaksana anterokini.com. Para pembicara menyampaikan berbagai informasi guna meningkatkan pemahaman strategi komunikasi untuk vaksinasi COVID-19 khususnya di wilayah Aceh.
Pelatihan berlangsung selama kurang lebih dua jam, diikuti oleh para pegiat organisasi Masyarakat, organisasi Kepemudaan, PKK, organisasi Keagamaan, Babinsa/Bintara Pembina Desa, dan anggota AMSI/Asosiasi Media Siber Indonesia per daerah. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pentingnya vaksinasi dalam mengatasi COVID-19, meningkatkan kemampuan dan keterampilan komunikasi dalam mengedukasi publik terhadap pentingnya vaksinasi COVID-19, dan tentu saja untuk mencegah penyebaran disinformasi vaksinasi COVID-19.(Bahrul)