BIREUEN|METRO ACEH-Keberadaan imeum mukim di tengah masyarakat, memiliki peran besar dalam pembinaan adat istiadat di Aceh. Termasuk, untuk menyelesaikan sengketa di desa-desa, selain membantu pelaksanaan program pembangunan gampong, yang dibiayai dana desa (DD).
Demikian disampaikan Wakil Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH M.Si saat melantik empat Imuem Mukim di wilayah Kecamatan Kota Juang, Rabu (6/2).
Selain itu sebutnya, imuem mukim juga harus menjalankan tugas penting, untuk membina kegiatan syariat Islam yang kini diterapkan di seluruh Propinsi Aceh. Termasuk mengawasi dan membantu penyelenggaraan pemerintahan desa, serta mendorong budaya gotong royong di masyarakat, supaya terus dilestarikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Camat bersama seluruh perangkat desa dan masyarakat, saya minta mendukung tugas imeum mukim. Terutama dalam memersatukan rakyat, sebagai pemangku adat serta pembina kemasyarakatan,” sebut Muzakkar.
Camat Kota Juang Jalaluddin, MSi pada sambutannya mengatakan, kedudukan mukim sebagai pemangku lembaga adat harus dapat mengawasi kinerja keuchik, dan mampu melaksanakan tugas sesuai koridor hukum yang berlaku.
“Kami minta supaya perangkat desa bisa melibatkan imuem mukim, dalam proses arah kebijakan pembangunan di desa. Mulai tahun 2019 ini, kita wajib untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong dengan melibatkan imuem mukim,” ungkapnya.
Empat imuem mukim yang dilantik serta diambil sumpah hari ini di aula Setdakab Lama yaitu Imuem Mukim Bireuen, Drs Muzakir, Imuem Mukim Geudong Zulkifli, SAg, Imuem Mukim Cot Keupula M Yusuf dan Imum Mukim Geulanggang Raya Muhammad Nasir, S.Pd. Keempatnya akan bertugas selama periode 2019-2024 dalam Kecamatan Kota Juang.(Rahmat Hidayat)