UIGHUR DAN TAHUN BARU 2020

- Administrator

Jumat, 27 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Bustaman al Rauf

Penderitaan panjang dan dugaan adanya crimes against humanity yang dialami umat Islam Uighur di camp penyiksaan di Xinjiang Tiongkok mirip camp Nazi Jerman terhadap Yahudi telah membangkitkan kemarahan elemen masyarakat yang tergabung dalam Ormas Islam seperti FPI, PA212, Bang Japar, Jawara, Gubernur Musim untuk Jakarta, LPI dan lain lain akan berunjuk rasa ke Kedubes Tiongkok di Jakarta setelah sholat Jum”at yang akan diikuti sekitar 2.000 orang yang datang dari penjuru Jakarta.

Pemerintah Tiongkok dalam upaya “meredam internasionalisasi” atas isu sensitif ini sudah melaksanakan “penggalangan untuk menciptakan narasi positif terkait Uighur” dengan mengundang petinggi NU, Muhammadiyah dan MUI berkunjung ke Uighur walaupun upaya membentuk narasi positif tersebut tetap gagal. Mungkin Tiongkok juga menggalang tokoh Islam dari negara lainnya soal Uighur agar kebiadaban mereka di Xinjiang tidak berembus keluar, tapi sepertinya gagal karena ada semangat ukhuwah Islamiah dan ukhuwah bashoriah yang harus ditegakkan terkait Uighur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ormas Islam asal Indonesia yang sempat “wisata ke Xinjiang, Tiongkok” memang telah mengeluarkan klarifikasi melalui jumpa pers, tokh respons dan simpati umat Islam terhadap mereka sudah berada di titik nadir. Mereka dapat memahami berbagai alasan, namun aksi unjuk rasa tetap dilakukan dan sepertinya bisa berjilid jilid seperti Aksi Bela Islam, karena musuh musuh Tiongkok terutama Amerika Serikat dan Israel termasuk Korsel dan Jepang diproyeksi akan terus “memanasi masalah ini” dengan memanfaatkan aksi aksi massa terkait Uighur yang mungkin akan terjadi di beberapa negara.

Isu Uighur adalah isu sensitif dan strategis, karena terkait dengan kemungkinan adanya crimes against humanity, accute human rights violence, bahkan genocida khususnya “Uighur’s moslem slaughtering” yang diduga sistematis, meluas dan struktural, dan isu ini juga menjadi isu yang dapat “menghangatkan” situasi menjelang tahun baru 2020, bahkan sel sel teror pun mungkin juga akan menggunakan isu ini sebagai “dasar amaliah” mereka, sehingga perayaan tahun baru 2020 semakin kompleks dan lengkap “driving forces”nya dengan adanya isu Uighur ini. Hati hati merayakan tahun baru.

Penulis adalah pengamat intelijen.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dirjenpas Menolak Fraud, Langkah Maju Untuk Reformasi Pemasyarakatan
Alpajuli Darat Kumandangkan Persatuan Indonesia
MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue
PERPUU NO. 2 TH 2022 CIPTA KERJA DAN UNJUK RASA BURUH 10-11 AGU 2023
Can Indonesia beat Argentine?
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Tangani Permasalahan Depo BBM Plumpang
Meski Berperan Penting, Kenali Risiko-risiko dari Keberadaan Depo BBM
Potential Sparing Partner for U-22 Indonesia’s National Soccer Team

Berita Terkait

Senin, 6 Mei 2024 - 16:21 WIB

Dirjenpas Menolak Fraud, Langkah Maju Untuk Reformasi Pemasyarakatan

Rabu, 24 Januari 2024 - 19:04 WIB

Alpajuli Darat Kumandangkan Persatuan Indonesia

Selasa, 28 November 2023 - 16:28 WIB

MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue

Senin, 14 Agustus 2023 - 14:30 WIB

PERPUU NO. 2 TH 2022 CIPTA KERJA DAN UNJUK RASA BURUH 10-11 AGU 2023

Sabtu, 17 Juni 2023 - 14:00 WIB

Can Indonesia beat Argentine?

Berita Terbaru

POLITIK

Kemenangan Mualem-Dek Fadh Awal Langkah Kemajuan Aceh

Minggu, 8 Des 2024 - 15:13 WIB

Ketua Karang Taruna Kabupaten Bireuen, Musnawar

POLITIK

H Mukhlis Harus Fokus Ciptakan Lapangan Kerja

Minggu, 8 Des 2024 - 15:12 WIB

Ketua Forum DAS Kreung Peusangan, Suhaimi Hamid

POLITIK

H Mukhlis Wajib Mendukung Pelestarian Lingkungan

Kamis, 5 Des 2024 - 12:14 WIB

Ketua IMKB Banda Aceh, Ustadz Fadhil

POLITIK

IMKB Ucapkan Selamat Untuk H Mukhlis-Ir H Razuardi

Rabu, 4 Des 2024 - 23:40 WIB