SABANG|METRO ACEH-Berhembusnya kabar pasien rujukan tak terangkut Kapal KMP BRR, hingga harus dibawa menggunakan speed boat ke Banda Aceh, untuk segera mendapat penanganan medis, direspon tegas oleh Pj Walikota Sabang, Reza Fahlevi.
Buntut persoalan itu, menimbulkan reaksi warga yang marah karena mengingat untuk membawa pasien untuk berobat rujukan, itu merupakan prioritas dan tak boleh diabaikan.
Menyikapi kenyataan tersebut, Reza Fahlevi telah berkoordinasi dan meminta informasi, serta klarifikasi pengelola kapal yakni PT ASDP Indonesia Fery (Persero), agar memberi penjelasan secara terbuka terkait isu itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita menginginkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali, kita juga memahami pihak otoritas pelabuhan/kapal punya prosedur sesuai ketentuan yang berlaku, bagaimana SOP kapal kembali ke pelabuhan. Karena menurut informasi dari pihak pelabuhan dan video singkat yang beredar, pada saat itu kapal memang sudah berlayar,” tegasnya.
Namun, Reza Fahlevi meminta agar pihak ASDP mengambil tindakan tegas terhadap petugasnya, jika ditemukan adanya kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh oknum dimaksud.
“Kepada masyarakat Kota Sabang, saya mohon agar kita dapat melihat masalah ini secara utuh, bisa jadi terdapat mis komunikasi pada kejadian kemarin. Kita tunggu penjelasan dari pihak ASDP bagaimana duduk persoalannya dan apa tindakan yang akan diambil,” ujarnya.
Menurutnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah puluhan tahun bersama masyarakat Kota Sabang berlayar menyeberangi rute Balohan-Ulee Lheue. Selama ini pula orang sakit, ambulan, dan sembako selalu menjadi prioritas dalam penyeberangan.
“Kita harus berpikir ini secara lebih jernih, karena kita tau sudah puluhan tahun ASDP melayani masyarakat Sabang dan selama ini selalu mengangkut penumpang terutama hal yang diprioritaskan. Terkait kejadian kemarin, kalau memang ada kesalahan dari petugas, tentu kita mengharapkan ASDP mengambil tindakan yang tegas,” tutupnya.(red)