Para juara lomba baca puisi se Aceh, berpose bersama tokoh muda Bireuen, Zulfikar Apayub yang juga kader Partai Demokrat.
BIREUEN | METRO ACEH.com-Muhammad Febriansyah dari Kota Lhokseumawe, berhasil menyabet juara lomba baca puisi se Aceh yang digelar Komunitas Menulis Syair (KOMA) di aula sekdakab lama Bireuen, Jum’at-Sabtu (3-4/8).
Dalam even yang dikuti puluhan peserta dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, Muhammad Febriansyah meraih nilai tertinggi, serta mengungguli peserta lain untuk kategori umum. Disusul Hamdani Chamsyah dari Kota Banda Aceh diurutan ke dua, dan Eka Arisma di posisi juara ke tiga.
Selain itu, untuk juara kategori pelajar lomba baca puisi ini, dijuarai oleh Sherina Aditya (SMA Sukma Bireuen). Disusul Faradila Felisha (SMAN 1) pada posisi juara dua dan Azzahra Fadhilah Yartsya dari Lhokseumawe meraih juara ke tiga.
Ajang perlombaan seni baca puisi yang bertajuk “Menghidupkan Kembali Sajak-Sajak Kematian”. Menjadi wadah untuk terus mengasah dan mengembangkan kreatifitas kawula muda di Aceh. Khususnya, agar senantiasa mencintai karya sastra tanah air.
“Dengan kegiatan ini, kami ingin memperkenalkan KOMA sebagai wadah inspirasi anak muda, yang bergerak di bidang penulisan, teater, dan lainnya,” sebut Nurul Izzati selaku ketua panitia pelaksana.
Dia menyampaikan ungkapan terimakasih kepada semua pihak, yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan itu. Termasuk, para sponsor serta sejumlah sastrawan Aceh yang turut membantu lomba tersebut.
Nurul Izzati mengharapkan peserta dan para juara, memiliki kesempatan untuk mengikuti lomba serupa di tingkat nasional. Selain itu, dia menyarankan ke pemerintah daerah, agar lebih peka dan peduli terhadap pembinaan kreatifitas generasi muda di seluruh Aceh.
Kegiatan tersebut, turut didukung oleh anggota DPRK Bireuen, Zulfikar Apayub. Kader Partai Demokrat itu, dikenal cukup peduli terhadap aktifitas kepemudaan di kabupaten ini. Bahkan, dia juga terlihat menyaksikan rangkaian lomba hingga hari terakhir.
“Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Supaya generasi muda dapat mengeksplorasi bakat seni mereka, selain juga melestarikan budaya sastra kekayaan nusantara,” ujar Zulfikar.
Menurutnya, generasi muda sebagai ujung tombak kemajuan bangsa, perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Terutama, memberi dukungan untuk berkreasi, mengasah minat dan bakat sesuai kreatifitas masing-masing. (MA 03)