Mendukung Pemerintah Menuntaskan Virus Corona

- Administrator

Senin, 20 April 2020 - 20:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oleh Fikri Syariati*

Semenjak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020, jumlah kasus positif virus corona hingga 19 April 2020 di Indonesia telah mencapai 6.575 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 686 kasus terkonfirmasi sembuh sedangkan sebanyak 582 kasus meninggal dunia. Sementara itu di seluruh dunia, jumlah kasus positif virus corona hingga 19 April 2020 telah mencapai sekitar 2,4 juta orang, dengan jumlah kematian mencapai sekitar 165 ribu orang.
Virus corona tidak hanya menyerang tubuh manusia, namun juga menimbulkan dampak negatif terhadap berbagai aspek. Pada aspek sosial, misalnya, Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin, mengatakan bahwa perempuan yang berkeluarga dan bekerja mengalami beban yang amat berat karena terbeban juga oleh urusan-urusan rumah atau domestik. Sementara itu di tataran global, Sekjen PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa pandemi virus corona telah menyebabkan meningkatnya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada perempuan dan anak-anak perempuan.

Permasalahan virus corona bahkan memberikan dampak yang lebih negatif pada aspek ekonomi. Pada tataran global, Managing Director World Economic Forum (WEF) Saadia Zahidi, mengatakan, International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan sekitar 170 negara akan mengalami pertumbuhan pendapatan per kapita negatif pada tahun 2020. Sementara itu, dampak virus corona secara khusus dirasakan amat berat oleh perekonomian China yang merupakan tempat penyebaran pertama virus corona. Perekonomian China pada kuartal Maret ini anjlok 6,8% dibandingkan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini merupakan imbas dari penutupan pabrik, kantor, dan pusat perbelanjaan, yang dilakukan China untuk mencegah penyebaran virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu di Indonesia, Kemenkeu RI mencatat sejumlah dampak negatif virus corona terhadap perekonomian. Pertama, hingga 11 April 2020 terdapat sekitar 1,5 juta karyawan mengalami PHK atau dirumahkan. Kedua, hilangnya pendapatan sekitar Rp207 Miliar di sektor pelayanan udara. Ketiga, penurunan impor Indonesia periode Januari-Maret 2020 sekitar 3,7% year to date (ytd). Keempat, adanya inflasi pada bulan Maret 2020 sebesar 2,96% year on year (yoy).

Tidak hanya berhenti pada aspek sosial dan ekonomi, virus corona juga memberikan dampak negatif pada aspek politik. Hasil survei dari lembaga survei Gallup yang dirilis pada 16 April 2020 waktu setempat mengenai popularitas Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yaitu popularitas berada pada angka 43 persen yang merupakan angka terendah sejak Trump dilantik. Penurunan popularitas tersebut diakibatkan Trump dinilai terlalu lambat mengambil langkah-langkah besar untuk menangani ancaman virus corona di Amerika Serikat.

Sementara di Indonesia, hasil survei dari lembaga survei Median menyatakan bahwa terdapat 40,1 persen publik yang tidak puas dengan penanganan Pemerintah Pusat atas terkait kasus virus corona. Adapun tiga alasan teratas yang dikemukakan yaitu, penanganan lambat (18 persen), tidak ada antisipasi dan menganggap enteng (16,7 persen), dan koordinasi buruk (15,3 persen). Adapun rilis survei oleh SMRC menyatakan bahwa terdapat 41 persen responden menanggap Pemerintah Pusat lambat menangani wabah virus corona.

Adapun berdasarkan pengamatan penulis pada media sosial Twitter, mayoritas netizen tidak puas dengan cara Pemerintah Pusat menangani permasalahan virus corona. Netizen juga menyayangkan bahwa Pemerintah Pusat masih lebih mempertimbangkan aspek pemulihan ekonomi dibandingkan keseriusan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Maraknya komentar negatif netizen tersebut, dalam skala yang lebih luas, berpotensi memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Pusat. Ketidakpercayaan ini pada mulanya mungkin tidak akan menimbulkan gejolak, namun akan menjadi bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu bergantung dengan konteks sosial, ekonomi, dan politik yang sedang dihadapi Pemerintah.

Pada situasi pandemi seperti saat ini, rasanya amat tidak elok jika kita menyebarkan ketidakpercayaan kepada Pemerintah Pusat. Bahwasanya Pemerintah Pusat telah mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk menangani virus corona sekaligus memitigasi dampak yang ditimbulkan penyebaran virus tersebut terutama pada aspek sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, memberikan dukungan kepada Pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan virus corona ini adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Selain itu, kita juga harus mengikuti setiap kebijakan yang diambil Pemerintah seperti melakukan physical distancing, work from home, dan mengikuti segala ketentuan PSBB yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan tanpa daya dan upaya kita sebagai masyarakat beradab, segala kebijakan tersebut akan sia-sia belaka.

*Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial Politik

Facebook Comments Box

Berita Terkait

MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue
PERPUU NO. 2 TH 2022 CIPTA KERJA DAN UNJUK RASA BURUH 10-11 AGU 2023
Can Indonesia beat Argentine?
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Tangani Permasalahan Depo BBM Plumpang
Meski Berperan Penting, Kenali Risiko-risiko dari Keberadaan Depo BBM
Potential Sparing Partner for U-22 Indonesia’s National Soccer Team
Penyelenggaraan Pangan yang berkualitas dan berkelanjutan
PARIWISATA KUNCI PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA LHOKSEUMAWE

Berita Terkait

Senin, 13 November 2023 - 16:13 WIB

Satpol PP Ancam Kepung Kemenpan RB

Rabu, 8 November 2023 - 13:57 WIB

Staf Puskesmas Juli Respon Pemberitaan Dugaan Pungli

Rabu, 8 November 2023 - 11:26 WIB

Permohonan Maaf Metro Aceh Kepada dr.Ariefa Elvidha Rahim dan Bapak Irwansyah Putra M.Kes

Selasa, 7 November 2023 - 22:57 WIB

Berkedok Biaya Akreditasi, PNS Puskesmas Dipungli

Rabu, 25 Oktober 2023 - 17:21 WIB

Zamzami Terpilih Jadi Ketua PDBI

Selasa, 24 Oktober 2023 - 17:01 WIB

Teguh Mandiri Putra Ketua FORKI 2023-2028

Kamis, 5 Oktober 2023 - 02:27 WIB

Kemendagri Didesak Peduli Nasib Satpol PP

Senin, 25 September 2023 - 15:04 WIB

Warga Kembali Keracunan Polusi Medco

Berita Terbaru

Atlit Karate Bireuen foto bersama usai menerima medali dan menjadi juara II pada Kejurda Karate KKI Piala Ketua DPRK Banda Aceh, Minggu (2611)

OLAHRAGA

Bireuen Juara II Kejurda Karate KKi

Senin, 27 Nov 2023 - 18:10 WIB

Pj Walikota Sabang, Reza Fahlevi menandatangani berita acara Rancangan Qanun Kota Sabang Tentang Perubahan APBK Sabang Tahun Anggaran 2023

Pariwara

Ini Lima Pasal Jadi Syarat Perubahan APBD

Rabu, 22 Nov 2023 - 01:02 WIB