LHOKSEUMAWE|METRO ACEH.COM-Menyambut HUT TNI ke 73 tahun ini, Komando Resort Militer (Korek) 011/Lilawangsa yang menyelenggarakan aneka kegiatan, berhasil memecahkan rekor MURI Tari Gemu Famire dengan jumlah peserta terbanyak, dilaksanakan di Stadion Harapan Bangsa Kota Lhokseumawe, Selasa (4/9) pagi.
Tari Gemu Famire yang digelar serentak di seluruh tanah air, melibatkan ribuan peserta dari prajurit TNI di setiap wilayah teritorial Kodam. Mengukir sejarah bagi Korem 011/Lilawangsa, dan berhasil memecahkan rekor nasional dan tercatat di Museum Rekor Republik Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta terbanyak yang pernah diselenggarakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Purmanto mengatakan, peserta sudah dipersiapkan sebanyak 3 ribu orang. Tapi saat dilaksanakan, kegiatan itu ternyata diikuti melebihi dari jumlah target yang direncanakan.
Menurutnya, Tari Gemu Famire digelar serentak di seluruh Indonesia, sebagai wujud peringatan HUT TNI ke 73 tahun ini. Termasuk di wilayah Korem 011/Lilawangsa yang diselenggarakan di stadion Harapan Bangsa Lhokseumawe.
Selaku Ketua Sub Koordinator Tari Gemu Famire, dia menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak. Termasuk, Pemko Lhokseumawe, Pemkab Aceh Utara dan seluruh lapisan masyarakat.
Sehingga, kegiatan ini dapat terlaksana baik, lancar dan sukses meraih prestasi terbaik tingkat nasional.
‘Kami sangat berterimakasih kepada para peserta dari jajaran prajurit TNI, Polri, PNS, Persit Koorcab Rem 11 Pd Iskandar Muda, pelajar, Ardhya Garini, Jalasenastri, Bhayangkari, FKPPI, PPM, dan berbagai kalangan masyarakat yang telah berpartisipasi menyukseskan acara ini,” sebutnya.
Dia menandaskan, Tari Gemu Famire itu, telah memperkuat semangat kebersamaan antara para peserta dari berbagai latar belakang. Antusiasme peserta, juga dinilai menjadi aktualisasi diri, guna meningkatkan daya kreatifitas, sehingga menciptakan kegembiraan bersama dalam menjalin keakraban.
dan menjalin keakraban.
Tarian Gemu Famire merupakan salah satu tarian khas indonesia, berasal dari Maumere, Kupang Nusa Tenggara Timur. Diciptakan oleh Frans Cornelis beserta Bunda alias Nyong Franco, bernuansa riang gembira yang ikut membangkitkan semangat, serta bermanfaat untuk ke-bugaran dan kesehatan tubuh. Selain dari pada itu, Tari massal in Gemu Famire menjadi fenomenal di indonesia, dan merambah ke luar negeri dengan ragam hentakan khas(MA 01)