BIREUEN|METRO ACEH-Kerusuhan yang terjadi di Lapas Kelas II A Lambaro, Kota Banda Aceh diduga memiliki kaitan kuat dengan Murtala Ilyas, gembong narkoba yang menjadi narapidana TPPU seratus milyar lebih pindahan dari Rutan Cabang Bireuen.
Sejumlah warga Bireuen menuturkan, aksi para napi yang membobol Lapas ini, ditengarai memiliki relevansi dengan upaya meloloskan Murtala Ilyas, napi yang telah menerima kembali uang sitaan TPPU narkoba sebesar Rp 142 miliar lebih, pasca putusan kontroversi MA RI.
“Perlu dilakukan penyelidikan mendalam, atas kasus bobolnya Lapas Lambaro ini, karena dugaan kuat ada unsur kesengajaan, untuk membuat skenario yang tepat, supaya Murtala Ilyas berhasil lolos dari jeruji besi,” sebut sumber media ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, pasca mencuatnya berita yang dilansir Metro Aceh, tentang indikasi rekayasa perkara serta pemindahan napi kaya raya ini ke Lapas Lambaro, telah menimbulkan kegalauan para pihak yang hendak mencicipi uang narkoba itu, dengan melepas napi ini dari penjara.
Sehingga, dibuat strategi yang tak dapat tercium publik, dibalik aksi kerusuhan di Lapas kelas II A tersebut. Yakni, dengan meloloskan Murtala dalam skenario kaburnya para napi yang diperkirakan mencapai 110 orang.
Sementara itu, sumber lainnya mengaku Murtala Ilyas tercatat ikutserta dalam rombongan napi yang kabur,”Jika benar dia (Murtala Ilyas-red) melarikan diri, kita dapat pastikan dia takkan berhasil diciduk lagi, karena bakal melarikan diri ke luar negeri,” tukasnya.
Namun, jika informasi tersebut tidak benar maka keberadaan napi TPPU yang kini memiliki harta Rp 150 miliar lebih, perlu diawasi agar tidak dipindahkan lagi ke Lapas lain, sebagai modus melepas bandar narkoba itu.
Pasalnya, sejak tiga bulan terakhir diduga hampir seluruh uang tunai dalam rekening napi itu, telah ditarik dan dipindahkan secara manual ke rekening lainnya,”Saya melihat istri Murtala setiap hari menarik tunai uang di BRI Cabang Bireuen,” tandasnya. (Bahrul)