Keanehan Survei Politik di Tengah Wabah Corona

- Administrator

Rabu, 1 April 2020 - 00:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oleh Fikri Syariati*

Dalam jangka waktu lima bulan pasca dimulainya Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, sejumlah lembaga survei seperti Indo Barometer, Parameter Politik Indonesia, Politika Research and Consulting, Media Survei Nasional, dan Charta Politika, telah mengeluarkan hasil survei mereka terkait Capres 2024. Hal ini tentunya amat mengherankan karena Pilpres 2024 masih akan berlangsung empat tahun mendatang.

Terlebih lagi, bangsa Indonesia sendiri belum pulih total dari dampak Pilpres 2019 yang membelah mayoritas masyarakat Indonesia menjadi kubu cebong dan kampret. Tidak hanya itu, sentimen politik terhadap tokoh politik populer seperti Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo juga masih mewarnai wajah politik sebagian besar masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tentunya berbagai lembaga survei tersebut juga mempunyai tujuan tertentu, dengan upaya mereka merilis hasil survei terkait Capres 2024. Namun tidak sadarkah mereka bahwa masyarakat Indonesia saat ini belum pulih benar dari keterbelahan sosial dan politik pasca Pilpres 2019? Atau apakah berbagai lembaga survei tersebut sengaja ingin mengambil keuntungan ekonomi dari keterbelahan masyarakat Indonesia?

Sungguh miris sebenarnya melihat perilaku berbagai lembaga survei tersebut, terlebih masyarakat Indonesia saat ini sedang menghadapi wabah virus corona. Seharusnya lembaga survei turut mengambil peran membantu Pemerintah dalam memetakan dampak sosial, ekonomi, dan politik dari wabah virus corona, namun ternyata yang dilakukan justru berupaya mengambil keuntungan ekonomi politik sekaligus memperlebar jurang kebangsaan yang tengah berusaha dijembatani oleh berbagai pihak.

Memang sejatinya tidak ada yang salah dari upaya lembaga survei mengeluarkan hasil survei mereka terkait Capres 2024. Namun, hasil survei tersebut harus transparan yaitu wajib menyampaikan maksud dan tujuan mereka melakukan survei tersebut; serta harus akuntabel yaitu menyampaikan apakah survei yang mereka lakukan adalah survei pesanan pihak tertentu atau tidak.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, salah satu fungsi survei juga adalah untuk menggiring opini masyarakat. Hal inilah yang terlihat pada hasil survei sejumlah lembaga survei tersebut, karena terindikasi dilakukan untuk mempromosikan calon tertentu. Pada situasi krisis sosial, ekonomi, dan politik akibat wabah virus corona seperti ini, munculnya hasil survei yang bertujuan menggiring opini publik pada calon tertentu amatlah berbahaya karena secara tidak langsung mendiskreditkan Pemerintah. Terlebih lagi nama teratas dalam sejumlah survei tersebut sejauh ini selalu mengerucut pada satu orang.

Selain itu, konteks politik berbeda akan didapatkan masyarakat, misalnya jika survei tersebut memunculkan nama-nama yang sepenuhnya baru atau tokoh-tokoh muda yang diproyeksikan dapat bertarung pada Pilpres 2024 mendatang. Hal ini akan bermakna bahwa lembaga survei telah mengambil jarak dari pertarungan Pilpres 2019 lalu, dan berusaha menatap demokrasi Indonesia ke depan dengan wajah-wajah baru kaum muda yang akan turut berkontestasi pada Pilpres 2024.

Oleh karena itu, lembaga survei sudah sepatutnya beranjak dari kepentingan-kepentingan politik skala kecil untuk menuju kepentingan politik yang lebih besar. Lembaga survei juga sudah seharusnya bersikap lebih akuntabel dan transparan dalam setiap survei yang dilakukan. Selain itu, dalam konteks masih belum pulihnya persaudaraan bangsa pasca Pilpres 2019, lembaga survei juga seharusnya turut ambil bagian untuk memulihkan luka tersebut bukan malah semakin memperdalamnya.

Ditengah mewabahnya virus corona saat ini, kita tentunya tidak menginginkan masyarakat semakin berpolemik dengan adanya survei-survei yang bertujuan menggiring opini dan mendegradasi Pemerintah. Justru yang diinginkan adalah lembaga survei membantu Pemerintah dengan menghasilkan data-data komprehensif sehingga Pemerintah dapat mengambil kebijakan tepat sasaran dan tepat guna.

*Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial Politik

Facebook Comments Box

Berita Terkait

MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue
PERPUU NO. 2 TH 2022 CIPTA KERJA DAN UNJUK RASA BURUH 10-11 AGU 2023
Can Indonesia beat Argentine?
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Tangani Permasalahan Depo BBM Plumpang
Meski Berperan Penting, Kenali Risiko-risiko dari Keberadaan Depo BBM
Potential Sparing Partner for U-22 Indonesia’s National Soccer Team
Penyelenggaraan Pangan yang berkualitas dan berkelanjutan
PARIWISATA KUNCI PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA LHOKSEUMAWE

Berita Terkait

Senin, 13 November 2023 - 16:13 WIB

Satpol PP Ancam Kepung Kemenpan RB

Rabu, 8 November 2023 - 13:57 WIB

Staf Puskesmas Juli Respon Pemberitaan Dugaan Pungli

Rabu, 8 November 2023 - 11:26 WIB

Permohonan Maaf Metro Aceh Kepada dr.Ariefa Elvidha Rahim dan Bapak Irwansyah Putra M.Kes

Selasa, 7 November 2023 - 22:57 WIB

Berkedok Biaya Akreditasi, PNS Puskesmas Dipungli

Rabu, 25 Oktober 2023 - 17:21 WIB

Zamzami Terpilih Jadi Ketua PDBI

Selasa, 24 Oktober 2023 - 17:01 WIB

Teguh Mandiri Putra Ketua FORKI 2023-2028

Kamis, 5 Oktober 2023 - 02:27 WIB

Kemendagri Didesak Peduli Nasib Satpol PP

Senin, 25 September 2023 - 15:04 WIB

Warga Kembali Keracunan Polusi Medco

Berita Terbaru

Atlit Karate Bireuen foto bersama usai menerima medali dan menjadi juara II pada Kejurda Karate KKI Piala Ketua DPRK Banda Aceh, Minggu (2611)

OLAHRAGA

Bireuen Juara II Kejurda Karate KKi

Senin, 27 Nov 2023 - 18:10 WIB

Pj Walikota Sabang, Reza Fahlevi menandatangani berita acara Rancangan Qanun Kota Sabang Tentang Perubahan APBK Sabang Tahun Anggaran 2023

Pariwara

Ini Lima Pasal Jadi Syarat Perubahan APBD

Rabu, 22 Nov 2023 - 01:02 WIB