BIREUEN|METRO ACEH-Menjelang Idul Adha 1440 H, harga ternak di Bireuen dilaporkan melonjak tajam. Selain jenis unggas, harga kambing dan sapi dikabarkan cukup meroket. Kondisi ini, diprediksi bakal terus terjadi dan semakin melambung, seiring pesatnya kebutuhan pasar jelang meugang serta hari raya qurban awal bulan depan.
Infornasi yang diperoleh Metro Aceh di pasar hewan Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Sabtu (20/7) menyebutkan. Lonjakan harga sapi kini berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per ekor.
Kendati harga terus meroket, tapi transaksi jual beli sepi di pasar hewan ini terus berjalan agresif, serta tak terpengaruh dengan kenaikan harga ternak yang cukup tinggi. Menurut beberapa pedagang saat ditemui Metro Aceh, umumnya kambing dan sapi lebih banyak dibeli oleh pedagang lokal. Meski dari luar Kabupaten Bireuen
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Walau harga terus naik, penjualan sapi maupun kambing seolah tak terpengaruh harga, pasalnya sapi-sapi itu tak hanya dibeli pedagang lokal di wilayah Bireuen saja, tetapi juga para pedagang dari luar Kabupaten Bireuen juga cukup banyak membeli komoditi ternak ini.
Dedi Karnen (28) pedagang sapi yang ditemui awak media ini tadi pagi menuturkan, mereka mendapat rezeki lebih karena harga ternak sedang naik. Hal ini menurutnya, karena kebutuhan pasar meningkat tajam. Khususnya jelang meugang dan hari raya Qurban mendatang.
Dia mengaku, selain permintaan para pedagang eceran, warga juga banyak yang mencari ternak untuk kebutuhan berqurban pada lebaran Idul Adha ini,”Hari ini saja kenaikan harga cukup signifikan, rata-rata mencapai 10 %,” ungkap Dedi.
Dia mengaku, pedagang di pasar hewan itu juga menerima pemesanan dari beberapa pondok pesantren, yayasan dan perusahaan, bahkan instansi pemda setempat juga diketahui telah memesan hewan untuk qurban.
Pantauan awak media ini, ratusan orang berkerumun di pasar hewan terbesar di wilayah itu, yang terbuka hanya pada hari Sabtu dan Minggu. Selain dari kawasan Kabupaten Bireuen, juga datang dari Aceh Timur, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Kepala Dinas Pertanian, Muhammad Nasir Sp MM yang dimintai tanggapan terhadap kondisi tersebut melalui seluler hari ini menjelaskan. Kenaikan harga ternak dipicu kebutuhan pasar, untuk kebutuhan meugang dan qurban.
Dia menyebutkan, untuk memenuhi lokal saja pada kedua hari istimewa itu, dibutuhkan sekitar 1.300 ekor sapi. Diantaranya, kebutuhan meugang 400 ekor dan qurban 900 ekor. Belum lagi, kambing yang juga dicari para pembeli.
“Harga hewan ternak itu, tergantung kondisi permintaan pasar. Kami tidak bisa mengintervensi, kecuali harga daging yang tetap dapat dikontrol oleh pemerintah,” jelasnya.
Muhammad Nasir menandaskan, semua pasokan ternak yang dipasarkan di pasar hewan Geuleumpang Payong dan Geurugok, merupakan komoditas lokal hasil peternakan masyarakat di wilayah itu. (Faz)