BIREUEN|METRO ACEH-Bis penumpang umum jenis L300 bertabrakan dengan pick up, pada ruas jalan Medan-Banda Aceh kawasan Desa Ceurucok, Kecamatan Simpang Mamplam, Minggu (17/2) pagi.
Akibat insiden itu, pengemudi dari dua kendaraan ini, serta sejumlah penumpang L300, dilaporkan kritis dan menderita luka parah. Berdasarkan info, penyebab lakalantas tersebut gara-gara supir pick up mengantuk, serta hilang kendali.
Informasi yang diperoleh Metro Aceh menyebutkan, dua kendaraan terlibat kecelakaan yakni pick up Daihatsu Grand Max BL 8131 NF, dikemudikan Hendra Fikri (29) warga Dusun Kuta Mancang Desa Kuta Tuha, Kecamatan Panga Aceh Jaya. Sedangkan L300 BL 1973 NF disupiri oleh Hamdani (36) warga Dusun Mata Ie, Desa Alue Peunawa, Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua mobil yang laga kambing ini, juga membawa enam penumpang yang ikut jadi korban kecelakaan itu. Diantaranya penumpang L300, Syarkawi (38) warga Alue Ie Puteh, Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Serta empat mahasiswi Unimal Lhokseumawe yaitu, Ira Mirna Priatna (19), Aja Anisa Monica (19) dan Eka Nadia (19) ketiganya asal Abdya, serta Fitra Ebisa Harefa (17) Simeulue.
Sementara pick up Grand Max juga ada dua penumpang, yakni Sayed Nurdin (41) warga Desa Lintang dan Adriansyah (23) warga Desa Peulandok, Kualasimpang, Aceh Tamiang. Dari beberapa korban mobil laga kambing ini, dikabarkan kritis dan patah-patah, akibat mengalami luka benturan keras yang terjadi pukul 05.00 wib.
Hendra Fikri yang ditemui awak media ini di RSU dr Fauziah Bireuen menuturkan, karena dalam kondisi lelah dan sangat mengantuk, saat tiba di TKP dia hilang kendali dan mobilnya melaju ke jalur kanan. Seketika itu, langsung berbentur dengan mobil L300.
Sampai di lokasi, Hendra Fikri yang sudah kelelahan mengemudi diduga mengantuk sehingga melaju ke kanan dan seketika itu bertabrakan dengan minibus L300 datang dari Banda Aceh.
“Saya baru tersadar ketika mobil sudah bertabrakan,” ujarnya lirih.
Keterangan serupa juga dikemukakan oleh Hamdani, menurut supir mopen rute Blang Pidie-Lhokseumawe ini, pick up itu masuk ke lajur kanan dan karena sudah dekat, dia tak bisa menghindari tabrakan.
“Supir pick up itu sudah mengakui salah dan meminta maaf, karena dia hilang kendali akibat mengantuk berat. Ini sudah musibah yang tak bisa kami hindari,” ujarnya pasrah.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan, SIk.,MSi melalui Kasatlantas AKP Teuku Heri Hermawan melalui Kanit Laka Aiptu Zulkarnaen membenarkan tabrakan itu. Dia mengaku, untuk kepentingan proses penyidikan kedua kendaraan yang terlibat lakalantas ini sudah diamankan di mapolres.
Zulkarnaen menerangkan, pick up Grand Max melaju dari arah timur (Medan) ke arah Banda Aceh, setiba di TKP supirnya mengantuk, sehingga laju mobil tidak terkendali dan masuk lajur kanan. Lalu, bertabrakan dengan minibus L300 datang dari arah berlawanan.
Akibatnya, kedua pengemudi mengalami luka-luka, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Lima orang dirawat di RSUD dr Fauziah, dan empat lainnya di rumah sakit Malahayati Bireuen, guna menjalani penanganan medis.
Data yang dihimpun Metro Aceh tercatat, lima korban dibawa ke IGD dr Fauziah, termasuk Eka Nadia, 19, mahasiswi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, asal Desa Labuhan Bakti, Kecamatan Teufah Selatan, Kabupaten Simeulu yang menderita luka dan patah tangan kanan, serta paha kiri.
Sementara penumpang mininus L300 lainnya yang luka-luka dirawat di RS Malahayati yakni Aja Anisa Monika, 19, Gelanggang Gajah, dan Ira Mirda Priatna, Kota Bahagia Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Jaya.
Fitriah Ebisa Arefa, 17, Desa Pasir Tinggi, Kecamatan Tupah Selatan, Kabupaten Simeulu dan M Syarkawi, 37, Desa Matang Keulayu, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, terang petugas di IGD. (Rahmat Hidayat)