BIREUEN|METRO ACEH-Berbagai upaya melestarikan situs-situs sejarah hingga kini terus dilakukan pemerintah, supaya nilai-nilai histori masa silam terpelihara dengan baik, sehingga memiliki potensi menjadi destinasi pariwisata yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
Guna membangkitkan potensi sejumlah obyek situs sejarah, untuk menjadi lokasi wisata religi di Kabupaten Bireuen serta Aceh Pidie, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) melalui Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pemandu wisata sejarah bagi 20 pemuda dari kedua kabupaten itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan tersebut berlangsung dua hari di Hotel Luxury Bireuen, Rabu-Kamis (18-19/11). Training tour guide disampaikan oleh sejumlah pemateri, diantaranya Ir H Razuardi MT selaku praktisi wisata sejarah Aceh Melayu Nusantara. Lalu, Tazbir Abdullah SH M Hum yang tercatat sebagai praktisi wisata, serta mantan Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Istimewa Yogjakarta.Selain itu keturunan ke 8 Tun Sri Lanang, Pocut Haslinda.
Ketua Pengembangan Pendidikan Promosi Pariwisata dan Kebudayaan Nusantara (P3PKN), Ridwan kepada media ini menuturkan, terselenggaranya pelatihan peningkatan kapasitas pemandu wisata sejarah itu diharapkan dapat menambah motivasi, bagi pemuda di Aceh secara keseluruhan, agar selalu berperan memajukan pariwisata daerah, supaya potensi ini berkembang dengan baik dimasa mendatang.
Menurutnya, sebelum membangun dan mengembangkan kawasan destinasi wisata, sangatlah penting menciptakan SDM yang memiliki kepedulian serta kecintaan terhadap dunia kepariwisataan di wilayahnya,”Semoga dengan pelatihan peningkatan kapasitas pemandu wisata ini, semakin memotivasi kaum muda Aceh untuk tetap peduli untuk kemajuan wisata Islami di bumi serambi Mekkah,” ungkapnya.
Pocut Haslinda menambahkan, dirinya sangat berharap harta peninggalan Tun Sri Lanang, yang telah diwakafkan oleh keluarganya di Samalanga, dapat dijaga dan dikelola dengan baik. Sehingga, bisa bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas, termasuk situs sejarah berupa komplek istana dan makam kakek buyutnya, yang pernah diberikan mandat sebagai Hulu Balang Samalanga di masa Sultan Iskandar Muda.
“Tun Sri Lanang merupakan keturunan raja-raja melayu, dimakamkan di Desa Meunasah Lueng, Kecamatan Samalanga. Saat ini kawasan itu telah dipugar, serta menjadi destinasi wisata ziarah yang memiliki nilai histori tinggi,” jelas Pocut Haslinda.(Bahrul)