BIREUEN|METRO ACEH-Buruknya situasi dan kondisi selama di barak pengungsi, dikabarkan memicu aksi nekat puluhan imigran gelap etnis Rohingya, melarikan diri dari kamp pengusian di SKB Bireuen. Jika sebelumnya tercatat 79 warga asal Myanmar itu, mendarat di pantai Kuala Raja dan ditampung di barak sementara, serta mendapat penjagaan super ketat. Namun, satu persatu menghilang kabur ke Malaysia secara estafet.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Metro Aceh, sebanyak 52 pengungsi itu kini sudah menghilang secara misterius, serta diperkirakan berhasil meloloskan diri ke negeri jiran. Anehnya, mereka begitu mudah melintas ke Malaysia dan tak terendus aparat negara ini.

Aksi pelarian para imigran ini, terakhir baru disadari pada Senin (4/2) malam, saat petugas menggelar apel diketahui delapan orang sudah menghilang lagi. Empat wanita dan empat pria Rohingya, kembali sukses meloloskan diri dari barak pengungsi di komplek SKB Bireuen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Koordinator kamp pengungsi, Zulfikar GA dan Koordinator Keamanan, Ruslan Abdul Gani SE kepada Metro Aceh, Selasa (5/2) mengaku, delapan pengungsi kembali kabur. Sehingga, tercatat sudah 52 orang yang hilang dari lokasi penampungan sementara itu.
“Kami belum tahu, pukul berapa mereka kabur lagi. Petugas menyadari adanya jumlah pengungsi yang menyusut, saat apel persiapan shalat Magrib kemarin. Ketika dihitung, ternyata berkurang delapan orang,” sebut Ruslan A Gani.
Disebutkannya, adapun pengungsi yang menghilang itu yakni Mojibur Korim (18), Korimuddin (18), Zahid Husson (16), Nurhasson (1), sedangkan yang wanita bernama Nur Hussanah (16), Moriam Khatu (18), Laila Begum (15) dan
Hasina Begum (25).
Saat ini Rohingya tersisa ditampung di kamp pengungsi yaitu balita (0-5 tahun) 4 orang, anak-anak (6-18 thn) 11 orang, dewasa (19-59 tahun) 12 orang dengan jumlah total 27 orang, terdiri 16 perempuan dan 11 laki-laki. (Rahmat Hidayat)