BIREUEN|METRO ACEH-Menyeruaknya kasus skandal pungli dana BOS dan gaji guru madrasah, lingkungan Kemenag Bireuen dilaporkan mulai viral. Berita yang dilansir media ini kemarin, terus mendapat respon peselancar dunia maya, serta menjadi trending topik akhir pekan di Bireuen dan ramai direspon pengguna media sosial.
Data yang dihimpun Metro Aceh menyebutkan, berita dugaan pungli itu hingga Sabtu (14/12) pukul 13.30 wib, tercatat telah dikunjungi 3.894 kali. Para netizen juga memberikan ragam reaksi dan kecaman terhadap ulah oknum di instansi ini. Bahkan, postingan konten berita itu di Facebook, telah dibagikan ratusan kali.
Seperti terpantau di grup FB Netizen Aceh, telah ditanggapi seratusan orang pemilik akun media sosial itu. Lalu, Grup Anak Rantau Acheh Malaysia (GARAM), juga menuai ragam komentar pedas para member grup populer ini, dan respon yang muncul di grup Metro Aceh, serta diteruskan hingga ratusan kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Netizen umumnya meluapkan rasa kecewa, atas perilaku bejat para pejabat di instansi yang menangani pendidikan agama ini. Sehingga, atas ulah oknum itu telah mencoreng institusi yang dianggap paling bersih selama ini. Karena dianggap bertanggungjawab untuk mendidik generasi muda Islam masa depan.
Beberapa komentar yang diungkap itu, seperti pemilik akun FB Abu Mubarak yang menulis dalam bahasa Aceh “Ku pike Kemenag Han ek ata lage lage nyan…rupanya brat sit…he..he..” atau jika diartikan, celotehan pengguna akun ini yang tak lain anggota DPRK Bireuen itu yakni “Ku Pikir Kemenag tidak mau yang seperti itu, ternyata berat juga..he..he..”.
Kemudian, akun Hamdani Wartawan ikut merespon dan mengomentari isu skandal ini, dengan menulis di kolom komentar grup Netizen Aceh, “Sabe2 bak Kemenag, bhah uro nyan golom tuntas nyoe ka mencuat lom..that gura bit”, artinya”Selalu di Kemenag, masalah kemarin itu belum tuntas, sekarang sudah mencuat kembali..Gawat kali pun” ungkap sosok Sekretaris PWI Bireuen ini.
Selain itu, puluhan komentar lain juga dikemukakan para netizen, merespon isu skandal tersebut yang diberitakan media ini kemarin.
Sebelumnya, sejumlah sumber guru dan pegawai lingkungan Kemenag Bireuen, membeberkan fakta ada pungli pejabat instansi itu, terhadap dana BOS dan gaji guru madrasah yang dikutip rutin setiap bulan. Kasus tersebut, kabarnya kini telah berlabuh di Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Bireuen.
Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh keterangan dari pihak Kemenag. Bahkan, Kepala Tata Usaha (KTU) Kemenag Bireuen, Mukhlis yang dihubungi via pesan WhatsApp untuk memberi hak jawab, belum merespon hubungan komunikasi awak media ini.(Bahrul)