BIREUEN|METRO ACEH-Kendati bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen sepekan terakhir ini, telah menimbulkan kerugian besar dan sarana infrastruktur rusak parah, serta menyebabkan gelombang pengungsian.
Tetapi, hingga kini pemkab setempat melalui BPBD terkesan belum memberi respon cepat, dalam menanggani kondisi ini. Demikian diungkapkan anggota DPRK Bireuen, Mukhlis Rama melalui selulernya, Senin (10/12) sore.

Menurut kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini, seharusnya pemerintah daerah dapat memberi respon cepat tanggap bencana. Mengingat, telah tersedianya alokasi anggaran sebesar Rp 5 miliar, untuk belanja tak teduga penanganan bencana alam di seluruh wilayah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perlu diketahui, pagu anggaran TA 2018 tersedia Rp 5 miliar, jumlah ini terbesar dari alokasi tahun-tahun sebelumnya. Tapi, hingga memasuki hari ke empat musibah banjir, belum terlihat quick impact respon eksekutif, melalui BPBD selaku leading sektor bidang ini,” sebut Mukhlis Rama kesal.
Dia mendesak BPBD Bireuen, segera menindaklanjuti persoalan ini, selain itu secepatnya mengusulkan titik kejadian bencana. Untuk segera disikapi oleh kepala daerah (bupati), serta menetapkan status bencana dan penanganan segera yang bersifat sementara.
“Apabila dalam hitungan hari pada bulan ini, pagu tidak direalisasikan maka anggaran menjadi Silpa untuk TA 2019. Maka saya minta bergegaslah, jangan sampai karena kekhilafan kita akan menjadi duka bagi masyarakat korban banjir,” tukasnya. (bahrul)