Pemerintah Jangan Melupakan RUU Omnibus Law dan Revisi UU Otsus Papua

- Administrator

Minggu, 26 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oleh Fikri Syariati*

Dari 9 (sembilan) komponen strategis Ipoleksosbudhankam (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan Keamanan), selain pandemi Covid-19, saya kira permasalahan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah pada komponen Ekonomi dan Pertahanan Keamanan. Pada komponen lain, bangsa Indonesia juga sedang menghadapi sejumlah permasalahan, namun tidak terlalu fatal dampaknya sebagaimana permasalahan yang dihadapi pada komponen Ekonomi dan Pertahanan Keamanan.

Jauh sebelum kita menghadapi pandemi Covid-19 yang telah berdampak buruk pada perekonomian, kita telah lebih dulu menghadapi permasalahan perlambatan perekonomian dunia akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Selain itu, Indonesia juga belum menjadi negara yang dituju oleh investor asing untuk menanamkan modalnya karena berdasarkan peringkat kemudahan investasi (Easy of Doing Business/EoDB) pada tahun 2018 lalu, Indonesia menempati urutan ke-73 dari 190 negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk menghadapi permasalahan perekonomian tersebut, Pemerintah menggulirkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Melalui RUU tersebut, Pemerintah berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan metode antara lain, penyederhanaan perizinan berusaha; mempermudah masuknya investasi; menyempurnakan substansi UU Ketenagakerjaan dengan tetap meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja; mempermudah pendirian badan usaha; dan penataan kewenangan perizinan usaha. Semua hal tersebut diinisiasi Pemerintah melalui RUU Omnibus Law Cipta Kerja, agar perekonomian Indonesia dapat terus tumbuh dan tidak terjerumus ke jurang resesi sebagaimana yang dialami Meksiko, Turki, dan Hongkong.

Sementara itu pada komponen Pertahanan Keamanan, salah satu permasalahan yang terus menerus dihadapi Pemerintah adalah upaya makar dan disintegrasi bangsa. Yang terbaru yaitu pada 25 April 2020 di Polda Maluku, Kota Ambon, Maluku, sebanyak 3 (tiga) orang aktivis Front Kedaulatan Maluku (FKM) atas nama Simon Viktor Taihutu, Abner Litamahuputty, dan Yohannes Pattiasina, mengibarkan bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di pundak mereka sembari meneriakkan slogan perjuangan RMS. Ini adalah upaya makar luar biasa dan terang-terangan yang pernah terjadi di Indonesia, sehingga harus ditindak tegas oleh Apkam dan Pemerintah.

Selain itu, pada komponen Pertahanan Keamanan, Pemerintah juga menghadapi permasalahan KKSB di Papua. Kita tentu saja tidak bisa melupakan salah satu peristiwa tersadis dalam sejarah modern Indonesia pasca Orde Baru yang terjadi di Kab. Nduga, Papua, pada tanggal 1 Desember 2018, yaitu Ketika sebanyak 31 orang pekerja PT Istaka Karya dibunuh secara brutal oleh KKSB pimpinan Egianus Kogoya, dikarenakan salah seorang diantara para pekerja tersebut mengambil foto perayaan Hari Ulang Tahun Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (HUT TPN/OPM) yang dilakukan KKSB tersebut. Pasca kejadian brutal tersebut, sudah tidak terhitung kejadian penyerangan yang dilakukan KKSB terhadap Apkam maupun masyarakat Papua sendiri, dengan tujuan meneror masyarakat dan menimbulkan rasa tidak aman di Papua.

Untuk mengatasi permasalahan di Papua tersebut, Pemerintah mencoba untuk melakuan revisi terhadap UU Otsus Papua. Pemerintah mengidentifikasi adanya permasalahan ketimpangan kesejahteraan yang masih dialami masyarakat Papua, meskipun miliaran dana Otsus Papua telah digelontorkan Pemerintah sejak tahun 2002. Oleh karena itu, revisi UU Otsus Papua diperlukan agar Pemerintah dapat membuat regulasi yang lebih ketat sehingga dana Otsus Papua yang akan digelontorkan berikutnya dapat tepat sasaran dan tepat guna, yaitu untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat Papua dan Papua Barat.

Upaya Pemerintah merevisi UU Otsus Papua merupakan langkah nyata dan bentuk kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat Papua dan Papua Barat. Selain itu melalui revisi UU Otsus Papua, diharapkan masyarakat Papua dan Papua Barat menerima manfaat yang besar sehingga kesejahteraan mereka meningkat, serta tidak ada lagi gangguan dari KKSB tersebut kepada masyarakat Papua dan Papua Barat maupun kepada Apkam.

*Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial Politi

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Sering di Bilang Nakal? Bisa Jadi Anak Anda Perlu Pemahaman, Bukan Hukuman
Bireuen Kota Santri: Menggali Potensi Ekonomi Berbasis Syariah
Dirjenpas Menolak Fraud, Langkah Maju Untuk Reformasi Pemasyarakatan
Alpajuli Darat Kumandangkan Persatuan Indonesia
MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue
PERPUU NO. 2 TH 2022 CIPTA KERJA DAN UNJUK RASA BURUH 10-11 AGU 2023
Can Indonesia beat Argentine?
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Tangani Permasalahan Depo BBM Plumpang

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 18:33 WIB

Sering di Bilang Nakal? Bisa Jadi Anak Anda Perlu Pemahaman, Bukan Hukuman

Kamis, 3 April 2025 - 16:16 WIB

Bireuen Kota Santri: Menggali Potensi Ekonomi Berbasis Syariah

Senin, 6 Mei 2024 - 16:21 WIB

Dirjenpas Menolak Fraud, Langkah Maju Untuk Reformasi Pemasyarakatan

Rabu, 24 Januari 2024 - 19:04 WIB

Alpajuli Darat Kumandangkan Persatuan Indonesia

Selasa, 28 November 2023 - 16:28 WIB

MTQ Aceh: Ajang Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Simeulue

Berita Terbaru

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST menandatangani kesepakatan Ranwal RPJM 2025-2029 di Gedung DPRK,Ā KamisĀ (15/5)

NANGGROE

Kesepakatan Ranwal RPJM 2025-2029 Diteken

Kamis, 15 Mei 2025 - 19:52 WIB

Sejumlah pegawai BPKD yang sedang bekerja lembur, hingga malam hari mempersiapkan dokumen pencairan ADG,Ā RabuĀ (14/5)

NANGGROE

ADG Puluhan Gampong di Bireuen Cair

Rabu, 14 Mei 2025 - 19:19 WIB

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST didampingi Sekdis Pendidikan dan Kebudayaan, Zamzami S.Pd MM meninjau lokasi kebakaran SDN 2 Bireuen, RabuĀ (3/5)Ā siang

NANGGROE

Bupati Sikapi Dampak Kebakaran SDN 2 Bireuen

Sabtu, 3 Mei 2025 - 17:24 WIB

Bangunan SDN 2 Bireuen terbakar, Sabtu (3/5) dini hari

PERISTIWA

SDN 2 Bireuen Terbakar

Sabtu, 3 Mei 2025 - 14:14 WIB

NANGGROE

Warga Bireuen Sesalkan Berita Menyerang Pribadi Bupati

Jumat, 2 Mei 2025 - 20:34 WIB