BIREUEN|METRO ACEH-Sesosok jasad yang telah membusuk, ditemukan warga mengapung di perairan selat Malaka atau berjarak 25 mil dari pantai Kuala Pante Rheng, Kecamatan Samalanga, Sabtu (9/2) siang.
Mayat yang tak teridentifikasi ini, semula terlihat oleh sejumlah nelayan saat sedang melaut. Lalu, beberapa crew Kapal Motor (KM) Sepakat Baroe yang sedang menangkap ikan, dipawangi Marzuki alias Apa Ki (34), mengevakuasi jasad itu ke darat.

Selanjutnya, dibawa oleh petugas ke Puskesmas Samalanga guna dilakukan visum et revertum. Sekitar pukul 17.00 wib, jenazah MR X itu dievakuasi ke RSU dr Fauziah Bireuen, untuk ditempatkan di ruang jenazah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan S.Ik M.SI melalui Kasatpol Airud, Iptu Eka Jumadi yang ditanyai awak media ini menerangkan, kejadian penemuan mayat itu diketahui pihaknya sekitar pukul 11.30 wib. Diberitahukan oleh Toke Adi, selaku pemilik KM Sepakat Baroe yang berada pada jarak 25 Mil Laut atau sekitar ± 45 KM dari daratan.
“Kami berkoordinasi dengan Danpos Angkatan Laut PPI Peudada, serta Abu Laot Samalanga. Lalu, bersama Polsek Samalanga dan Basarnas, meluncur ke Kuala Pante Rheng menunggu kedatangan jenazah,” sebut Eka Jumadi.

Mayat berkelamin laki-laki itu tiba di bibir pantai sekitar pukul 16.30 wib. Dalam kondisi sudah membusuk dan tak dapat dikenali lagi. Dokter piket IGD Puskesmas Samalanga, dr Munawirul Haya kepada Metro Aceh menduga, Mr X itu sudah meninggal dunia sejak seminggu lalu.
Sementara itu, pawang atau nakhoda Kapal Motor Sepakat Baroe yg berbobot 38 Gross Ton (GT), Marzuki alias Pawang Ki (34) didampinggi ABK saat ditemui di PPI Desa Pante Rheng Samalanga menjelaskan, awalnya jasad itu terlihat oleh dua awak boat pancing asal Desa Laksamana, Kecamatan Jeumpa.
“Mereka memberitahu ke kami bahwa ada jenazah mengapung di laut, lantas kami mendatangi lokasi dan melihat mayat dengan kondisi membusuk, terapung di permukaan laut dengan posisi terlentang,” jelas Apa Ki yang mengaku membantu proses evakuasi jenazah itu bersama 17 ABK.
Disebutkannya, para ABK dengan hati-hati berusaha mengangkat jasad Mr X, agar tidak melukai kulitnya yang mulai lekang. Mereka butuh waktu satu jam, untuk mengevakuasi mayat ini ke atas kapal, lalu dibawa ke darat.(Rahmat Hidayat)